BANDUNG – Jangankan ingin memimpin negeri ini, memperbaiki birokratnya sendiri saja kesulitan, bahkan cenderung buruk. Ridwan Kamil yang kini menjabat walikota Bandung malah diprediksi tidak akan laku jika ingin menjadi gubernur Jawa Barat.
Beberapa
hal strategis tidak mampu Ridwan Kamil kendalikan, termasuk 15 kepala dinas.
Paling Nampak dari kinerja Ridwan Kamil adalah di level camat. Lurah dan
dinas-dinas tidak terlibat penuh.
“Mereka
mengatakan iya, tetapi tidak pernah dikerjakan," ungkap pengamat politik
dari Universitas Padjadjaran, Muradi, saat memaparkan rilis hasil survey
terhadap Ridwan Kamil dan wakilnya Oded M Danial, kepada pers di Bandung, Rabu
(27/5).
Muradi
menyarankan sebaiknya koordinasi walikota dengan sekda harus bagus. Karena
biasanya birokrasi akan manggut kepada pejabat eselon tertinggi, dan dia adalah
sekda. Jika sudah terjalin koordinasi yang baik dengan sekda, maka walikota akan
sanggup menguasai birokrasi dan semua instansi hingga ke tingkat lurah.
Muradi
mendorong Ridwan Kamil untuk memperbaiki kinerjanya terhadap birokrasi Pemkot
Bandung dalam tiga tahun sisa kepemimpinannya. Jika tidak, Ridwan Kamil
diprediksi tidak akan kuat memimpin hingga lima tahun.
Menurut Muradi, jika Ridwan Kamil tidak mampu mereformasi birokrasi, maka nama besarnya tidak akan mampu bersaing dengan tokoh-tokoh lainnya sekaliber Basuki Tjahja Purnama (Ahok) maupun Tri Rismaharani (Walikota Surabaya).
Bukan tanpa bukti Muradi mengungkapkan hal tersebut. Kenyataan Ridwan kamil tidak bisa merangkul birokrasi diungkapkan oleh 15 kepala dinas yang diwawancarainya secara langsung.
"Yang
paling terlihat di level camat. Lurah dan dinas-dinas apakah terlibat penuh?
Tidak, mereka iya-iya, tetapi tidak dikerjakan," ungkap Muradi. Di sisi
lain Muradi menyarankan, jika Ridwan Kamil tidak sanggup berkoordinasi dengan
sekda, maka sekda yang sekarang dijabat Yossi Irianto segera diganti.
Berbeda
dengan Ridwan Kamil yang disorot kurang sedap oleh rakyatnya, Bupati Purwakarta
Dedi Mulyadi justru sedang dinanti kedatangannya oleh penduduk di Jawa Barat
ini.
Dedi sangat
sinkron dengan jajaran birokrasi, sehingga kalau pun dia tinggalkan purwakarta
untuk keperluan Jawa Barat, birokrasi di daerahnya berjalan mengikuti system yang
diciptakan bupatinya saat ini.(isur)
No comments
Post a Comment