SEBUT saja Dedy Mizwar, Ridwan
Kamil, maupun Dedi Mulyadi, yang bakal bertarung di Pilgub Jabar 2018. Biarkan
ketiga kandidat itu berebut pamor di mata masyarakat. Yang pasti, sejarah membuktikan
Pilgub Jabar selalu dimenangkan oleh tokoh yang tidak populer, tetapi memiliki
kans yang besar untuk memimpin Jawa Barat.
Tidak terkecuali sosok
fundamental jenderal baret merah, mantan Deputi Operasi Basarnas, Mayjen TNI
(purn) Tatang Zaenudin. Ia tidaklah sepopuler Ridwan Kamil, Dedy Mizwar maupun
Dedi Mulyadi, tetapi kualitas kepemimpinannya jauh diatas ketiga jawara survey
pilgub tadi.
Secara khusus, Eka Santosa Ketua
Umum Gerakan Hejo, yang juga mantan ketua DPRD Jawa Barat awal tahun 2000-an, mengelompokan
Tatang Zaenudin sebagai tokoh yang tidak diperhitungkan oleh ketiga kandidat
tadi. Namun demikian, Tatang Zaenudin memenuhi syarat sebagai pemimpin di Jawa
Barat, tegas, cerdas, berani, dan bersih dari praktek kejahatan politik.
Selepas pertemuan dengan Hutomo
Mandala Putra (HMP) alias Tommy Soeharto, Eka Santosa langsung menemui Tatang
Zaenudin di Cijantung, Jakarta, Kamis pekan ini. Di sisi lain Tommy Soeharto setelah
mendapat info dari Eka Santosa, akan mengundang secara khusus Tatang Zaenudin ke
Jln. Cendana, kediaman Tommy Soeharto saat ini.
Selama ini paket Tatang Zaenudin
dengan Eka Santosa kerap disebut kuda hitam di Pilgub Jabar 2018. Pria yang
akrab disapa Kang Tatang itu maju ke Jabar satu dengan “restu” dari Ketua Umum
Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Selama 08 (sebutan khusus untuk
Prabowo, red) belum mencabut dukungan saya ke Jabar Satu. Saya tidak akan
menghentikan sosialisasi ini. Beliau belum memerintahkan saya menyetopnya,” kata
Tatang.
Keterangan yang dihimpun, hingga
awal Desember 2017 ini, Prabowo Subianto masih belum mengumumkan siapa yang
maju di Partai Gerindra untuk Jabar Satu. Ini dianggap Eka Santosa sebagai serba
upaya, semata untuk rakyat Jawa Barat.
"Dalam era demokrasi, sejauh
dalam konteks normatif, mengapa tidak diupayakan”, kata Eka Santosa. Kedua
tokoh gaek ini akan menduduki posisi Belut Putih yang licin dan susah dipegang,
sedangkan sisi lain boleh jadi sebagai kuda hitam yang tak bisa diterka.(isur)
No comments
Post a Comment