CIREBON - Wakil Ketua Komisi VII
DPR RI, Herman Khaeron mengapresiasi bantuan konverter kit (konkit) dari
pemerintah melalui Kementerian ESDM kepada nelayan. Ini patut disyukuri. Program
bantuan itu sangat bermanfaat bagi rakyat sehingga dalam pembahasannya di DPR
tidak perlu diperpanjang.
“Pemberian konkit ini juga
merupakan bagian dari hak rakyat yang harus diberikan sesuai pasal 33 Undang-Undang
Dasar 1945. Pemerintah mengelola hajat hidup rakyat banyak dan memberikan
manfaat sebanyak-banyak untuk rakyat,” kata Herman Khaeron (Hero), saat
menyaksikan pemberian bantuan tambahan 100 unit konkit kepada nelayan di tempat
Pelelangan Ikan (TPI) Ambulu, Kabupaten Cirebon, awal pekan ini.
Kementerian ESDM tahun lalu telah
menyerahkan bantuan paket perdana konverter kit (konkit) BBM ke LPG untuk kapal
perikanan bagi nelayan kecil di Cirebon sebanyak 229 konkit. Tahun ini
dialokasikan tambahan untuk nelayan Cirebon sebanyak 100 konkit.
Menurut Hero, tidak ada satu pun
pemerintahan yang menginginkan rakyatnya sengsara. Termasuk Kementerian ESDM
yang saat ini dipimpin Menteri ESDM Ignasius Jonan. Ia juga menghendaki nelayan
Indonesia sejahtera.
Pembagian paket perdana konkit
merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2015 terkait Penyediaan,
Pendistribusian & Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan
Kecil.
Hadir dalam acara tersebut selain
Herman Khaeron juga Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Komunikasi Publik Hadi
Mustofa, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin
Baso, serta Project Coordinator Kerosene to LPG Conversion PT Pertamina,
Zulfikar.
Menurut catatan ESDM.go.id, Kementerian
ESDM tahun lalu telah menyerahkan bantuan paket perdana konkit BBM ke LPG untuk
kapal perikanan bagi nelayan kecil di Cirebon sebanyak 229 konkit. Tahun ini
dialokasikan tambahan untuk nelayan Cirebon sebanyak 100 konkit.
Penyerahan bantuan dilakukan
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM yang juga Plt Direktur Jenderal Minyak dan
Gas Bumi, Ego Syahrial kepada dua nelayan Cirebon. "Pembagian mesin gas
pengganti mesin minyak bagi nelayan kecil ini untuk memberikan bahan bakar
murah bagi nelayan sehingga nelayan dapat lebih sejahtera," kata Ego.
Hasil penelusuran di lapangan, rata-rata
nelayan membutuhkan sedikitnya 7 liter bensin per hari, harga bensin mencapai Rp6.450 per liter. Dengan
menggunakan gas LPG 3 kg yang harganya paling mahal Rp18.000 per tabung, maka
para nelayan dapat berhemat hingga 50 persen.
"1 tabung LPG 3 kg setara 7
liter bensin yang harganya jika disetarakan dengan harga bensin Rp45.150,” ujar
Ego.(isur)
Foto: detik.com & ESDM.go.id
No comments
Post a Comment