INI untuk langkah awal tetapi
bermakna simpel dan tegas. Pembina Jurnalis Bela Negara (JBN) Marsma TNI I Nyoman Tri Santosa S.Ip M.Tr
(Han) menyarankan pengurus JBN untuk memerangi berita hoax yang dipublish
kelompok tertentu melalui medsos maupun media online terstruktur dari dalam dan luar
negeri.
Saran tersebut disampaikan I Nyoman
kepada pengurus JBN dalam sebuah pertemuan diskusi di Pasraman Widya Dharma Jalan
Subagyo, Lanud Husein Sastranagara Kota Bandung (30/12/2017). Pada pertemuan tersebut
salah satu materi yang dibahas khususnya rencana peluncuran JBN di awal tahun 2018.
"Lainnya, bersilaturahmi
dengan Pak I Nyoman Tri Santosa selaku Pembina organisasi ini,” ungkap Mochammad
Gun, Ketua JBN. Hadir dalam pertemuan ini 16 anggota JBN lainnya yang rata-rata
para pemilik dan pengelola media online di Bandung.
“Terdaftar dalam rintisan ini
sekitar 42 anggota. Rata-rata sudah lebih dari satu dekade bergiat secara
mandiri di media massa. Matra kewartawannya mencakup elektronik dan cetak,”
jelas Mochammad Gun sambil memperkenalkan satu persatu anggotanya di hadapan I
Nyoman Tri Santosa.
MasDon pewarta dari seputarjabar.com dan kini
berkiprah di JBN sebagai Sekjen, menguraikan historis rintisan organisasi
tersebut. ”Berawal dari kekerapan bertemu di lapangan. Sering terlontar
keperihatinan soal pemberitaan yang cenderung mengarah ke hal-hal negatif.
Inilah yang kami prihatinkan,” tandas pewarta pemilik tubuh paling subur ini.
I Nyoman Tri Santosa merespon
dengan baik niatan para pegiat jurnalis yang tergabung di JBN tersebut. Rona
wajah yang menunjukan antusiasme tinggi dan nada bicara yang sangat persuasif.
”Banyak masukan dari pertemuan
ini. Dunia jurnalistik bukanlah hal baru. Namun, kini tantangannya multidimensi,
munculnya proxy war. Ini tantangan kita bersama,” papar I Nyoman. Pihaknya
mengajak para pewarta dengan tegas memerangi bersama fenomena merebaknya berita
hoax.
“Segera saya laporkan hasil
pertemuan ini ke beberapa komandan di beberapa kesatuan yang menangani
pemberitaan. Keberadaan JBN itu materi utamanya,” kata I Nyoman Tri Santosa
yang hari itu ditemani rekan sehobinya di bidang olahraga touring dan otomotif.
Di tengah suasana pertemuan penuh
kekeluargaan itu, muncul keinginan JBN agar masuk dalam daftar organisasi
kewartawanan di Dewan Pers. Keinginan ke depan JBN bisa sejajar dengan
institusi jurnalis lainnya seperti IJTI, PWI, AJI, PWRI, dan lainnya.
"Tujuannya, semata untuk
kemaslahatan bersama,” papar Bagoes Rianto yang selama ini sering disebut oleh
rekan-rekan di JBN sebagai “motor penggerak”. Sementara Harri Safiari selaku
Dewan Penasehat JBN dari destinasianews.com sangat mengapresiasi kesediaan I
Nyoman Tri Santosa menjadi pembina JBN.
"Ini sangat membantu JBN
menunjukan profesionalismenya memerangi pengaruh buruk berita hoax. Kami bisa
membuat lawan kata dari berita hoax, bahkan membuat paradigma baru soal
kebenaran sebuah informasi. Motivasi dari Pak Nyoman sangat mengilhami awak
JBN. kami juga ingin membela negeri dari pengaruh buruk luar," kata Harri.
Alhasil, pertemuan ini telah
melahirkan sejumlah kesepakatan untuk mengukuhkan organisasi JBN, membantu
semua pihak memerangi semaraknya berita hoax yang menumpulkan bangsa dewasa
ini.(isur)
No comments
Post a Comment