BANDUNG - Hasil penelusuran tim dari PDAM Tirtawening Kota Bandung,
hampir kebanyakan siswa SMA/SMK di Kota Bandung tidak peduli bahkan tidak mengetahui asal
muasal air bersih. Padahal, ketidakpedulian mereka terhadap air bersih sangat dikhawatirkan oleh generasi di zaman now. Generasi berikutnya tidak akan mampu mengolah air sebagai kehidupan.
Untuk mengobati keprihatinan
tersebut, digelar sosialisasi peran serta PDAM Tirtawening Kota Bandung kepada siswa SMA/SMK dalam mewujudkan Bandung Juara.
Acara tersebut diadakan di hotel Prime Park, Kota Bandung, Senin (4/12/2017).
"Acara ini gelar sebagai
salah satu upaya memberikan perhatian juga mengenalkan pentingnya air sebagai
kebutuhan semua makhluk hidup." kata Dirut PDAM Kota Bandung, Sonny Salimi, kepada sejumlah awak media.
Program ini digelar sekaligus
menyikapi kondisi air yang belakangan dinilai tidak terlalu penting oleh
generasi muda. Sosialisasi di tingkat SMA/SMK ini dimaksudkan agar mereka memiliki
kepedulian yang cukup terhadap air ini. Sejumlah siswa menyatakan tidak tahu
air berasal darimana, soal kualitas air, dan cadangan air," ungkap Sonny.
Ketidaktahuan para siswa SMA/SMK
ini ia jadikan momentum untuk menyampaikan pesan agar mereka menjadi semakin
peduli pentingnya air. "Air yang digunakan sehari-hari, maupun kaitan
dengan sumbernya," tutur Sonny Salimi.
Paling penting dari acara itu bagaimana mengubah
prilaku dan cara pandang pelajar terhadap air. Tidak hanya cara berbuat, tetapi
juga cara berfikir. Siswa jangan hanya mengetahui cara menggunakan air, tetapi
harus mengetahui dari mana air itu berasal, berapa belinya, bagaimana kualitasnya,
dan apakah stoknya cukup atau tidak.
Dengan sosialisasi ini diharapkan
peran sekolah semakin besar terutama memotivasi kepedulian siswa terhadap
lingkungan di sekitarnya termasuk soal kebersihan air. "Lingkungan Kota
Bandung harus dijaga agar berdampak pada kualitas air," kata Sonny.
Pada sosialisasi kali ini PDAM
Tirtawening mengundang 250 pelajar dari 50 SMA dan SMK se Kota Bandung. Para
pelajar SMA/SMK negeri dan swasta itu dididik mewujudkan Bandung Juara dalam
hal air bersih.
Dalam kesempatan itu Sonny juga
berharap peran serta pemerintah agar turut mengkampanyekan ketersediaan air
baku Kota Bandung. PDAM hanya sebagai operator. Di sisi lain, PDAM menyarankan dibuatnya penampungan
air hujan di lokasi baru.
"Jangan sampai air hujan
begitu saja lewat dan tidak termanfaatkan. Mencadangkan air itu sulit tapi kita
tetap lakukan. Salah satunya reboisasi dan menjaga titik-titik resapan air,"
kata Sonny. Dalam kesempatan itu pula, PDAM Tirtawening sengaja mendatangkan Simon Sanjaya untuk menjelaskan cara kerja mesin pengolah air hujan menjadi air minum. Rupaya mesin ini menjadi pusat perhatian sejumlah pelajar Bandung.(isur)
No comments
Post a Comment