Fiki Satari Berkolaborasi dengan PDIP
INTRONEWS - Kepala Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, mensinyalir masih banyak kepala daerah di
Indonesia yang tidak kreatif, sehingga belum bisa mengikuti visi dan misi
lembaganya. Namun demikian Triawan enggan merinci nama-nama para kepala daerah
yang tidak kreatif tersebut.
”Lembaga ini dua setengah tahun
dibentuk demi membantu presiden dalam mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya
untuk 16 subsektor,” papar Triawan saat digelar konperensi pers (konpers)
Bekraf Festival 2017 di salah satu café di kawasan Dago Kota Bandung
(5/12/2017).
Pihaknya sengaja datang ke Kota
Bandung bersamaan akan digelarnya Bekraf Festival 2017 selama 4 hari (mulai 7–10
Desember 2017) bertempat di Gudang Persediaan PT KAI Jalan Sukabumi Kota
Bandung.
“Waduh, saya tak berani menyebut
siapa saja kepala daerah yang tidak kreatif itu. Makanya, kalau ada pilkada dan
semacamnya, jangan dipilih calon pemimpin seperti iitu”, terang Triawan kala
ditelisik para pewarta siapa saja calon pemimpin atau pemimpin yang tidak
sejalan dengan visi dan misi Bekraf.
Sedangkan yang dimaksud 16
subsektor yang sekitar 33 persen dalam dua tahun setengah telah mewarnai produk
ekonomi kreatif di Jawa Barat, menurut Triawan, sebagiannya berani ia sebutkan.
"Yakni terdiri atas aplikasi
dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual,
desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner,
musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televise dan radio",
papar Triawan.
Sementara itu Ketua Bandung
Creative City Forum (BCCF) Tb. Fiki Satari termasuk calon pemimpin yang enggan dijuluki
tidak kreatif. Bahkan Fiki sendiri merancang sejumlah program yang memotivasi
anak-anak Bandung lebih kreatif. "Insya Alloh kalau Bandung menjadi ikon
kreatif di bidang IT, musik, event-event maupun sektor lainnya," kata
Fiki.
Ditanya soal pencalonannya untuk
walikota maupun wakil walikota Bandung, Fiki Satari menyatakan dirinya sudah
resmi diusung oleh PKB. Surat Keputusan yang merupakan penetapan atas dirinya
datang dari DPP PKB. "Saya sudah memegang SK dari DPP PKB," tandas
Fiki.
Menurut rencana, dalam pilwalkot
Bandung 2018 itu PKB yang hanya memiliki satu kursi di DPRD akan berkoalisi
dengan PDIP yang memiliki 12 kursi. Komposisinya tentu saja Fiki akan menempati
posisi wakil. Siapa pun yang akan menjadi calon walikota Bandung dari PDIP,
maka calon wakilnya jatuh kepada Fiki Satari.
"Meski bisa tampil dengan
paket sendiri, namun PDI Perjuangan akan mengambil wakilnya dari luar PDIP,
Insya Alloh saya dari PKB," kata Fiki. Sementara waktu di PDIP sendiri ada
empat nama yang kini masih digodok di tingkat DPP, yakni Gatot Tjahyono, Ayi
Vivananda, Aries Supriatna, dan M Farhan.
Saat ditanya siapa di antara
empat kandidat yang akan ia dampingi kelak, Fiki enggan berbicara jauh.
Menurutnya, itu bukan ranahnya. Fiki hanya posisi calon wakil, siapa pun calon
walikota dari PDIP yang direkomendasi DPP, ia siap berkolaborasi. "Para
kandidat di PDI Perjuangan semuanya hebat. Saya cocok dengan siapa pun,"
pungkas Fiki.(isur)
No comments
Post a Comment