CECEP Suherman, Kepala Bagian
Umum Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat memprediksi tahun 2018
peredaran narkoba semakin meningkat, bahkan metode penyebaran makin canggih.
Yang cukup mengerikan, jenisnya pun banyak yang baru dan korbannya semakin banyak.
Ini terungkap saat BNNP Jabar menggelar Konferensi Pers Akhir
Tahun 2017, di Kantor BNNP Jabar Jalan Terusan Jakarta Bandung, Kamis
(28/12/2017). Pemaparan Cecep paling mendasar mengenai penggunaan narkotika
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai salah satu senjata dalam
Proxy War.
"Narkoba disebar untuk
melumpuhkan kekuatan bangsa,” kata Cecep Suherman. BNNP dan para ahli kesehatan
sepakat, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika merupakan kejahatan luar
biasa atau biasa disebut Extra Ordinary Crime.
Pada acara Press Release itu
disebutkan, BNN Provinsi Jabar telah menangkap 73 kasus narkotika dan
mengamankan 105 tersangka. Dibanding tahun 2016, pada tahun ini hingga akhir
tahun terjadi peningkatan 75 persen dalam pengungkapan kasus narkotika.
Dari upaya tersebut, BNNP Jabar
berhasil mengamankan 1349,65 gram sabu-sabu, 71 pil ekstasi, dan 1.773 kilogram
ganja. Karawang menjadi daerah yang paling besar jumlah kasus narkotika, yakni 17
kasus.
“Pada tahun 2017 BNNP Jabar telah
melakukan pencegahan berupa advokasi, sosialisasi dan kampanye STOP Narkoba
sebanyak 578 kegiatan dengan melibatkan 83.025 orang,” ungkap Cecep Suherman.
BNNP Jabar juga telah melakukan
11 kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan 290 orang. Dulu hanya ada
65 jenis narkotika golongan satu, namun saat ini meningkat menjadi 133 jenis
narkotika golongan satu. Saat ini terdapat 68 narkotika jenis baru.
Perlu diwaspadai selain munculnya jenis narkoba baru, seperti gannja cair yang dihisap melalui rokok beraroma (rokok elektrik), juga metode penyebarannya. Ada yang menggunakan kereta api, ada pula yang menyimpan barang haram itu di bawah mobil seperti jenis L-300.
Mulai 2018, BNNP Jabar fokus pada
strategi penanganan permasalahan narkotika yaitu Supply Reduction dan Demand
Reduction. Dua sistem itu untuk pencegahan penyalahgunaan narkotika secara
masif serta meningkatkan kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat.
Yang paling penting dari Press
Release itu, dengan komitmen, sinergitas dan kerja sama yang baik, BNNP Jabar optimis
penyalahgunaan peredaran gelap narkotika dapat diberantas hingga ke
akar-akarnya.(isur)
No comments
Post a Comment