INI pernyataan cukup berani dari
seorang legislator pusat. "Sudah cukuplah asing menikmati kekayaan alam
Indonesia. Sekarang saatnya memberi ruang dan kesempatan seluas-luasnya bagi
BUMN dan BUMD untuk bisa mengelola dan mengolah minyak dan gas bumi serta
kekayaan alam lainnya," ungkap Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Herman
Khaeron alias Hero.
Pernyataan Herman Khaeron dikutip
usai kunjungan Spesifik Komisi VII ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,
khususnya Blok Timur (East Kalimantan), Jumat (19/1/2018). “Hal ini semata
untuk menambah APBN serta memberikan nilai ekonomi lebih tinggi untuk
kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara,” papar dewan asal Dapil Jabar
itu.
Kala itu pertemuan dihadiri Komisi
VII DPR RI, Chevron, Pertamina, SKK Migas, Kementerian ESDM dan Bupati PPU
(Penajam Paser Utara). Setelah kunjungan itu, kata Hero, dewan nantinya segera
menggelar rapat dengan Menteri ESDM, Pertamina, dan seluruh instansi terkait
untuk mendengar laporan kelanjutan pengelolaan Blok East Kalimantan.
"Sejak awal dan sampai
sekarang pun kami mendukung Pertamina selaku BUMN untuk bisa mengelola Blok
East Kalimantan,” kata Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Direktur Hulu PT. Pertamina
Syamsu Alam menegaskan kesediaannya menerima penugasan dari pemerintah untuk
mengelola Blok East Timur yang pengelolaannya oleh Chevron akan habis
kontraknya pada 24 Oktober 2018 mendatang.
Seperti dikutip dari situs
dpr.go.id, sebelumnya sempat beredar kabar, Petrochina akan mengambil alih blok
tersebut menyusul rencana pemerintah yang akan melelangkan Blok Migas East
Kalimantan. Hal tersebut dilatarbelakangi hasil kajian yang disampaikan
Pertamina bahwa blok itu tidak ekonomis dengan menggunakan skema “gross split”.
Namun kata Syamsul, ketika itu,
Pertamina meminta tambahan waktu untuk melakukan kajian keekonomian lapangan
secara hati-hati untuk menganalisa dampak resiko kerugian terkait biaya
pemulihan lapangan (Abendonment Site Restoration/ASR) pasca produksi. Saat ini
Pertamina dalam posisi menerima penugasan dari pemerintah.(isur)
No comments
Post a Comment