INDONESIA, terutama pulau jawa,
dulunya dijelajahi seorang ulama berjuluk wali songo, mengajarkan sekaligus
menyebarkan ajaran Islam. Ulama itu berasal dari negeri Azerbaijan. Jasanya
sangat besar hingga Indonesia kini berpenduduk rata-rata muslim. Kita diajari
Islam, dan kini saatnya balik memberi kebaikan kepada warga Azerbaijan untuk
kuliah gratis di UIN Bandung.
Begitulah pernyataan Rektor UIN
SGD Bandung Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, dalam pidato pelantikan 1.003 wisudawan
ke-69 Program Diploma, Sarjana, Magister dan Doktor di gedung Anwar Musaddad,
Minggu (21/01).
Pada kesempatan itu rektor memperkenalkan
sosok tamu kehormatannya dari Azerbaijan University of Languages. ”Saya
perkenalkan Habib M. Zarbaliyev, beliau seorang doktor linguistik yang
sedikitnya menguasai enam bahasa," kata Rektor Mahmud di depan senat dan ribuan
wisudawan dan keluarganya.
Jumlah peserta yang terdaftar
sebagai wisudawan/wati terdiri dari Fakultas Sains dan Teknologi 174 orang,
Syariah dan Hukum 159 orang, Tarbiyah dan Keguruan 130 orang, Adab dan
Humaniora 127 orang, Dakwah dah Komunikasi 122 orang, Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik 83 orang, Ushuluddin 57 orang, Psikologi 55 orang, Program Magister 63
orang dan Program Doktor 33 orang.
Usai pelaksanaan wisuda ke-69
yang berlangsung terib, rektor UIN Bandung menjelaskan kehadiran Zarbaliyev
dalam rangka membina kerjasama antara kedua bangsa.
“Salah satunya pemberian bea
siswa bagi mahasiswa Azerbaijan untuk berkuliah di tempat kita. Ini ibarat
mengingatkan kembali, seperti mulang tarima. Bukankah, Maulana Malik Ibrahim
yang tak lain Wali Songo itu, berasal dari Azerbaijan,” papar Mahmud.
Rektor juga mengapresiasi upaya
keras dari sivitas akademika meluluskan mahasiswa binaannya. ”Jangan hilangkan
kualitas taqwa walaupun kita telah menyelesaikan kuliah S-1, S-2, dan S-3,”
saran rektor UIN ini.
Sementara itu tamu kehormatan UIN
SGD Bandung, Zarbaliyev yang fasih berbahasa Indonesia, sangat mengapresiasi
keberadaan dan peran lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia.
”Banyak hal yang bisa kita
kerjasamakan di antara kedua bangsa yang sama-sama mayoritas berpenduduk
muslim. Saya selalu terkesan dengan keaneka-ragaman budaya, toleransi, dan
kehidupan beragama yang tumbuh subur,” kata Habib Zarbaliyev.
Hingga saat ini, menurut Habib Zarbaliyev,
di Azerbaijan hanya ada satu perguruan tinggi Islam. Namun demikian, seluruh
perguruan tinggi swasta yang ada di Azerbaijan wajib menyediakan mata kuliah
keIslaman.
IPK Tertinggi
Diketahui Rektor dalam acara
wisuda ini menetapkan 13 wisudawan dari 1.003 peraih lulusan IPK tertinggi
dengan predikat pujian:
1-Cecep Ahmad Alawi, S.Ag dengan
IPK 3,61 jurusan Tasawuf dan Psikoterapi;
2-Ipa Juariyah, S.Pd dengan IPK
3,55 jurusan Pendidikan Guru MI;
3-Eki Baehaki, S.Sos dengan IPK
3,72 jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik;
4-Nafsiyatus Shofia, S.Sos dengan
IPK 3,76 jurusan Ilmu Komunikasi Humas;
5-Melly Mandriani, S.Hum dengan
IPK 3,62 jurusan Sejarah Peradaban Islam;
6-Silmina Fauziyah, S.Psi dengan
IPK 3,65 jurusan Psikologi;
7-Tia Lestari Sunjawati, S.Ap
dengan IPK 3,51 jurusan Administrasi Publik;
8-Adhi Rizki Sahlan, SE dengan IPK
3,56 jurusan Manajemen;
9-Fitri Tri Mulyani, S.Sos dengan
IPK 3,57 jurusan Sosilogi;
10-M. Mufti Najmul Umam A., M.Ag
dengan IPK 3,78 Prodi S2 Ilmu Al-Quran dan Tafsir;
11-Heris Suhendar, M.H dengan
IPK 3,83 Prodi S2 Hukum Ekonomi Syariah;
12-Dr. Wahab dengan IPK 3,82 Prodi
S3 Pendidikan Islam, dan
13-Dr. Nurcholis Sjamsuddin dengan
IPK 3,85 S3 Prodi Hukum Islam.[rls/IS]
No comments
Post a Comment