GUBERNUR Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher akan memasuki bulan-bulan
terakhir masa bhaktinya. Masih banyak program strategis yang perlu ditindaklanjuti
gubernur penggantinya kelak.
Salah satu perhatian khusus itu
soal Tempat Pembuangan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kab.
Bandung dan Nambo di Kab. Bogor. "Itu menjadi perhatian serius, karena
persoalan sampah regional sangat dibutuhkan masyarakat dan pemda di kabupaten
sekitar Bandung dan Bogor," papar anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Ir.
Gatot Tjahyono kepada wartawan di Bandung, Kamis (8/2/2018).
Menurut Gatot, legislator asal
PDI Perjuangan itu, investasi APBN dan APBD Provinsi Jawa Barat akan mubazir jika
tidak segera diambil langkah cepat penanganan sampah melalui terobosan,
sehingga dua lokasi itu dapat dimanfaatkan sambil menunggu proses kerjasama
dengan pihak swasta.
Gatot menilai, proses yang lambat
di TPPAS Legok Nangka maupun di Nambo akibat sulitnya mencari mitra swasta yang
bonafide, memiliki modal, dan berkemampuan teknologi, sehingga dikhwatirkan
proyek tersebut gagal dan tidak berjalan sesuai harapan.
Perkiraan Nambo baru selesai dua
tahun lagi, sementara Legok Nangka baru tahap penjelesan umum kepada swasta peminat,
diperkirakan tiga tahun lagi baru selesai. "Tugas gubernur baru lah yang
harus mampu menuntaskan dan mencari terobosan agar kepentingan rakyat tidak
terganggu," tandas Gatot.
Sampah Citarum
Gatot Tjahyono juga menyinggung
soal persampahan di sekitar Sungai Citarum belakangan menjadi perhatian
pemerintah pusat. Gatot mendukung upaya TNI dan Pemprov Jabar, sesuai arahan
pusat, agar penanganan sampah rumah tangga maupun limbah pabrik ditangani
secara integratif lintas sektor.
"Tentunya dengan tetap
menegakkan hukum untuk para pelanggar terutama pemilik pabrik-pabrik yang
membuang limbah berskala besar ke Sungai Citarum," pungkas Gatot.(isur/rilis)
No comments
Post a Comment