CIAMIS - Dukungan terhadap
pasangan calon Gubernur Jawa Barat nomer urut satu, pasangan Ridwan Kamil - Uu
Ruzhanul Ulum (Rindu) dari kalangan pesantren terus mengalir.
Kali ini dukungan itu muncul dari
Pondok Pesantren Miftahul Huda Ustmaniyah Cikole, Desa Cijulang, Kecamatan
Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis terhadap pasangan Rindu. Dukungan terutama
terhadap Uu yang merupakan Cucu dari Pendiri Pesantren Miftahul Huda Manonjaya.
Dukungan itu disampaikan langsung
oleh putera dari Pendiri Pesantren Miftahul Huda Ustmaniyah Almarhum KH.
Abdurrahman Syadzili yakni KH Jamaludin Rahman dan adiknya KH Jejen Zaenal Alim
saat Uu berkunjung ke Pasantren tersebut Rabu 25 April 2018.
Dukungan disampaikan karena Uu
merupakan tokoh yang lahir dan besar di pesantren yang memiliki kesamaan dengan
Miftahul Huda Utsmaniyah Cikole. Sehingga secara emosional tidak bisa
dipisahkan.
"Alhamdulillah dukungan dari
kalangan pesantren terus mengalir kepada kami pasangan Rindu. Ini menjadi
Iktibar bahwa kami bagian dari Pesantren," kata Uu usai bersilaturahmi
dengan Ketua Umum Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Ustmaniyah.
Menurut dia ada benang merah yang
sulit dipisahkan antara Miftahul Huda Manonjaya dengan Miftahul Huda Ustmaniyah
Cikole, baik dari kultur Pesantren dan metode pendidikan yang dilakukan di
pesantren, yakni sama-sama salafiyah tradisional.
Saat libur mengajar di pesantren,
KH Jamaludin dua hari dalam seminggu menjalin silaturahmi dengan simpul-simpul
alumni Huda untuk menyambung rasa menyampaikan program Rindu.
"Saat libur mengajar di
pesantren beliau KH Jamaludin bergerak mendatangi para koordinator alumni untuk
ikut memenangkan pasangan Rindu. Alhamdulillah dukungan kepada kami terus
mengalir," kata Bupati Tasikmalay dua periode ini .
KH Jamaludin Rahman juga berpesan
kepada Uu agar lebih memprioritaskan pesantren dalam membuat kebijakan yang
berkaitan dengan pembangunan manusia di Jawa Barat, ketika nanti ditakdirkan
jadi pemimpin Jawa Barat.
Pesantren memiliki andil besar
dalam membangun generasi bangsa yang unggul dan berkarakter. Metode pendidikan
di pesantren memiliki cara yang khas dan unit berbeda dengan pendidikan yang
dilaksanakan di lembaga formal.
"Pesantren harus dijadikan
salah satu prioritas utama dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan
pembangunan manusia di Jawa Barat," katanya.(rls/isur)
No comments
Post a Comment