TASIKMALAYA - Barisan Olot Masyarakat Adat Jawa Barat (BOMA Jabar) menyatakan
sikap mendukung pasangan TB Hasanudin - Anton Charlian (Hasanah) nomor 2 unggul
di pemungutan suara 27 Juni 2018 mendatang.
Ketua Harian BOMA Jawa Barat
Jajang Hadiwiyono mengungkapkan, pernyataan sikap tersebut dilandasi kepercayaan
Olot Masyarakat Adat terhadap dua sosok Purnawirawan Jenderal tersebut untuk
memimpin Jawa Barat.
Menurut Pria yang akrab disapa
Jajang Sanaga itu, ketegasan yang dimiliki TB Hasanudin (Kang Hasan) dan Anton
Charlian (Kang Anton) sebagai figur militer-polisi, juga menjadi alasan kuat
dukungan tersebut.
Menurutnya, kriteria kepemimpinan
yang dimiliki Hasanah, saling melengkapi dan diyakini mampu membawa perubahan
yang lebih baik untuk Jawa Barat.
"Saya sudah kenal lama
dengan ketegasan Kang Hasan. Paling penting, mereka peduli masyarakat adat dan
memahami kultur kearifan lokal Jawa Barat," ungkap Jajang usai pembacaan
deklarasi, di Kampung Citamiang, Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, Kabupaten
Tasikmalaya, Senin (4/5/2018).
Program yang dimiliki Hasanah, Jajang
anggap cukup berpihak terhadap kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat
adat di Jawa Barat. Ia yakin, sebagai calon pemimpin yang memahami seni dan
budaya, Hasanah akan memberikan perhatian khusus bagi kelestarian adat di Jawa
Barat.
"Programnya cukup rasional
dan bisa diterima, terlebih pasangannya Kang Anton juga mengenal dan cinta
budaya sunda semenjak menjabat Kapolda Jawa Barat," tutur Jajang.
Hasanah Berbudaya
Sementara itu, Calon Gubernur
Jawa Barat nomor urut 2 TB Hasanuddin atau Kang Hasan menilai, masyarakat adat,
seni dan budaya memiliki potensi untuk diangkat dan dikembangkan menjadi tujuan
wisata dalam aspek kearifan lokal Jawa Barat.
Seni dan budaya Sunda bukan
hanya kebanggaan masyarakat Jawa Barat, menurut Kang Hasan, akan tetapi
identitas bangsa yang harus terus diperkenalkan kepada dunia luar. "Kearifan
lokal harus kita angkat, agar dunia tahu kita punya kelebihan dan keunikan yang
tidak dimiliki orang lain," ujar Purnawirawan Jendral TNI AD itu.
Masyarakat adat yang masih eksis
juga bisa dibuatkan Desa Adat. Hal tersebut, menurut Kang Hasan, bisa
mendatangkan wisatawan dan mampu menumbuhkan ekonomi kreatif bagi masyarakat
sekitar.
"Syaratnya tiga, yakni
destinasi wisata atau atraksi wisata, infrastrukturnya kita bangun, dan tentu
keamanan harus terjamin," paparnya di hadapan 23 komunitas masyarakat adat
dari 9 Kabupaten/Kota seperti Tasikmalaya, Sumedang, dan daerah lain di Jawa
Barat.
Pada kesempatan tersebut, Kang Hasan
juga menyampaikan rencannya akan melibatkan seluruh jasa perhotelan di Jawa
Barat, agar bersedia mengajak para seniman untuk menampilkan kesenian Jawa
Barat.
"Minimal seminggu dua kali,
seniman tampil dengan pencaknya atau gendangnya di hotel-hotel dan dibayar,
sehingga seniman bisa hidup dari situ," pungkasnya sambil menunjukan dua
jari kepada para fotografer dan wartawan.(isur/rls)
No comments
Post a Comment