SUMEDANG
- Inilah isi pidato Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dr. Ir. H.E. Herman Khaeron, MSi, yang paling
berkesan. Di hadapan ribuan praja seluruh nusantara dan segenap civitas
akademika IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), Herman Khaeron menyatakan
IPDN merupakan lembaga pendidikan paling komprehensif, utuh, dan boleh dikata sempurna.
"Ilmunya
digembleng, mental spiritualnya diperkuat, kedisiplinannya juga kuat. Bahkan
peningkatan kemampuan itu sejalan dengan pengasuhan yang dilakukan civitas
akademika IPDN,” papar Herman Khaeron sekaligus bangga pada sistem pengkaderan
dan pendidikan di IPDN, di Aula Utama IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Sabtu
(15/12/2018) lalu.
Dalam
pidato pada Stadium General Civitas Akademika IPDN bertema ‘Memegang Teguh
Wawasan Kebangsaan Menuju Indonesia Maju" itu, Herman menjabarkan nilai-nilai
yang terkandung dalam dasar ideologi Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Inti
dari pidato Herman Khaeron menandaskan, para praja IPDN adalah masa depan
birokrasi Indonesia. Yang dididik secara profesional, diharapkan para praja nantinya
bisa memberikan pelayanan publik yang baik kepada rakyat.
“Kalau
kita lihat 'kan ini usia-usia muda dan milenial, yang dalam pandangan kami
inilah masa depan Indonesia. Inilah SDM yang akan melayani masyarakat, akan
menjadi birokrat, akan menjadi abdi negara di masa mendatang. Kalau abdi
negaranya profesional, saya kira nanti sistem juga jadi profesional,” kata pria
yang akrab disapa Kang Hero itu.
Perbaikan&
Revitalisasi Fasilitas
Selain
berpidato Herman bersama Anggota Komisi II lainnya juga meninjau sarana dan
prasarana di Kampus IPDN termasuk asrama, tempat ibadah, tempat belajar, tempat
makan, tempat tidur, dan kamar mandi para praja. Setelah peninjauan tersebut Hero
menilai fasilitas di IPDN butuh perbaikan dan revitalisasi.
“Ini
butuh renovasi, butuh penambahan fasilitas, tentu ini semata-mata untuk
memperbaiki kinerja IPDN. Meski sekali lagi boleh saya katakan kami bangga,
kami memberikan apresiasi terhadap IPDN manghasilkan para birokrat yang nanti
banyak berkontribusi kepada bangasa dan negara,” ujar Hero.
Komisi
II mencatat banyak aspek yang mesti mendapat perhatian serius tentang kebutuhan
para praja IPDN, khususnya kebutuhan air minum. “Air sekarang 'kan bersumber
dari gunung untuk menghidupi 3600 praja, termasuk yang lainnya mencapai 4000
orang, tentu sangat membutuhkan ketersediaan air cukup banyak, lebih memadai
lebih cukup,” pungkas Hero.(isur/rls)
Sumber: www.hermankhaeron.info
No comments
Post a Comment