Festival Kota Layak Anak (KLA) sekaligus
peringatan Hari Ibu di Sasana Budaya Ganesa ITB Bandung, minggu 16 Desember
2018, sangat meriah. Acara gempita ini dihadiri ribuan perempuan dan anak-anak
dari berbagai daerah di Jawa Barat dan nusantara.
Acara dihadiri Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, didampingi Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil. Kedatangan menteri Yohana disambut tim drumband sekolah plus
Babussalam Bandung. Rombongan menteri berjalan bersama gubernur Jabar beserta
istri melewati ratusan anak-anak Indonesia. Yohana pun melambaikan tangan
menyapa anak-anak.
Sebelum Menteri Yohana memberi sambutan,
ia di depan podium terlebih dahulu membacakan puisi tentang anak-anak dan kaum
perempuan Indonesia. Sementara dalam sambutannya, Yohana mengatakan pemerintah
pusat melalui kementeriannya menargetkan pada 2030, semua daerah di Indonesia
mendapat predikat kota layak anak. Saat ini baru 389 daerah di Indonesia sudah
meluncurkan ‘Kota Layak Anak’.
Ada 24 indikator harus dipenuhi
kabupaten/kota untuk meraih predikat ‘Kota Layak Anak’. Antara lain, hak sipil
anak, akta kelahiran, akses pendidikan dan kesehatan. Dari segi fasilitas, mesti
ada ruang ramah anak, ruang bermain, taman bermain, dan ruang kreativitas anak.
Dalam kesempatan itu menteri Yohana membagikan penghargaan kepada kepala daerah,
pemimpin masjid, dan sekolah yang berpredikat layak anak.
SB: Dr. Yohana Yembise (Menteri
Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak)
Sementara itu, Pemprov Jawa Barat
melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
(DP3AKB) meluncurkan Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper
Cinta). Ini wadah perempuan Jawa Barat bertukar pengetahuan dan pengalaman
serta meningkatkan kualitas hidupnya. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
menekankan Sekoper Cinta wajib dilaksanakan oleh 27 kota-kabupaten se-Jawa
Barat.
SB: Ridwan Kamil (Gubernur Jawa
Barat)
Ahli Psikologi sekaligus pemerhati
masalah anak, Seto Mulyadi alias Kak Seto menekankan, keluarga harus
meningkatkan pelayanan kepada anak-anak. Secara umum, semua pihak sekarang
sudah konsern memberi contoh baik kepada anak-anak Indonesia.
SB: Dr. Seto Mulyadi, S.Psi, M.Si
(Ahli Psikologi dan Pemerhati Masalah Anak)
Ini salah satu atraksi dari
anak-anak SLB yang menampilkan kaulinan budak lembur dan sisingaan. Sekilas
nampak seperti anak-anak pada umumnya, padahal mereka anak-anak yang mengalami hambatan.
SB: Muftiah Yulismi (Fasilitator Sekolah Ramah Anak bagyansos Setda Jabar)
Di penghujung acara, menteri dan Yohana
dan gubernur Ridwan Kamil mengunjungi sejumlah stand pameran di luar auditorium
Sabuga.
Isur Suryana melaporkan ...
No comments
Post a Comment