SEJAK lama, 8
April 1968 lalu, Institut Agama Islam Negeri Sunan Gunung Djati [IAIN SGD] Bandung terkenal dengan sebutan
kampus agamis, religi, syariati. Anak pesantren lulusan SMA sederajat, maupun
anak umum yang hendak kuliah di sini mesti melalui uji baca Alquran dan
dipastikan berakhlak baik. Paling tidak, mereka lulus akan menjadi ustad, guru
agama, juru dakwah, cendekiawan, hakim agama, maupun ahli hukum Islam.
Seiring
berjalannya waktu, berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 57 Tahun 2005, tanggal
10 Oktober 2005, bertepatan dengan 6 Ramadhan 1426 H, IAIN berubah statusnya
menjadi UIN. Adakah yang berubah?
Inilah yang
menjadi buah pikiran Prof. Dr. H. Muhtar Solihin, MAg saat ia tercatat menjadi calon
rektor UIN SGD Bandung periode 2019-2023. Pria berpenampilan sederhana yang
kini menjabat Wakil Rektor III UIN Bandung ini ingin menguatkan karakter UIN yang
mengedepankan kemajuan spiritual.
Baginya, kemajuan
UIN tak ada artinya jika tidak ada kemajuan spiritual khususnya basis agama Islam.
Sebab keberhasilan secara fisik alias kasat mata belum bisa menjamin secara
spiritual. Kunci penting yang harus
dicatat, kata Muhtar, UIN itu bukan lembaga sekuler, tetapi lembaga Islam. "Kemajuan
plusnya UIN itu ya agama, Islam," tandas Muhtar saat ditemui di ruang Humas UIN SGD Bandung, beberapa waktu lalu.
Kemajuan
spiritual UIN Bandung harus dimulai dari penyelenggaranya. Harus jujur,
mengerti agama, mengerti spiritualitas, dan mengerti tentang ruh agama. Tidak
menampilkan pemimpin munafik. Muhtar membuat analogi, meski berkopiah atau
sorban putih, tetapi hatinya busuk dan tidak Islami. "Ingkar janji,
berprilaku kamuflatif," kata Muhtar.
Tidak sekedar
slogan, Muhtar Solihin berhasrat kuat agar UIN kembali ke marwahnya sebagai PT Islam.
Kuatkan studi-studi keislaman, jurusan berbasis misi keislaman harus makin
diperkuat. "Bukan sekedar keadilan SKS, tetapi keberpihakan terhadap studi
keislaman," tutur Muhtar.
Keberpihakan
yang ia maksud, konsentrasi serius untuk mengembangkan jurusan menjadi
jurusan-jurusan unggulan. Ilmu dan teknologi itu penting tetapi marwah Islam jangan
ditinggalkan.
Jika
dibiarkan, Muhtar mengaku khawatir dengan kondisi sekarang, jurusan agama di UIN
Bandung akan kering peminat. Sedangkan jurusan umum semakin membludak. Itu
sebabnya perlu diberlakukan keberpihakan. "Akan menjadi bom waktu jika
tidak ada keberpihakan terhadap studi keislaman," tandasnya lagi.
Untuk itu,
mulai dari sekarang jurusan keIslaman perlu diurus lebih serius agar peminatnya
tidak menurun. Porsinya perbandingan 50:50. Menurut Muhtar, ini mesti
dipaksakan agar UIN Bandung tidak kehilangan marwah keislamannya.
Jika Muhtar dipilih
Menteri Agama menjadi Rektor UIN SGD Bandung, ia akan buat kampus go
internasional lebih kepada internasionalisasi universitasnya. UIN Bandung memang
lokal tetapi muatannya bertarap dunia. "Seluruh kinerja dan aspek-aspeknya
kualitas berstandar internasinal. Insya Allah akan tercapai," pungkas Muhtar.[IS]
17 comments
Layak menjadi pemimpin UIN periode berikutnya.
Semoga Alloh memudahkan jalan menjadi Rektor
Semoga Allah memudahkan niat baik bapak
Semoga niat baiknya di kabulkan allah
Semangat👍
Semoga UIN di pimpin oleh bapak.. Amiin
Smoga niat baiknya allah kabul..amiin
Mendukung dengan sepenuh hati Prof.Dr.Muhtar Solihin, M.Ag untuk menjadi kan kampus UIN BANDUNG benar benar menjadi kampus yang Islami, bersih dari segala bentuk penyimpangan akidah dan ajaran Islam, sekukerisme dan ajaran syiah.
Mantaaapz👍👍👍
Semoga UIN Bandung jadi garda terdepan dlm mencetak generasi yg religius & berakhlak mulia.
Semoga sukses Prof.Solihin, Aamiin
Mantaap! Memang sudah sangat layak utk jd pemimpin UIN Bandung. Semoga Alloh meridhoi. Aamiin yra
Semoga menjadi yg terbaik. Aamiin yra
Memang sudah sangat layak untuk jadi REKTOR UIN BANDUNG. Aamiin...
Dengan pemikiran cemerlang seperti itu, semoga UIN yg nanti dipimpin akan menjadi perguruan tinggi yg benar2 menerapkan ajaran islam yg kaffah
Calon rektor terbaik! Saya yakin, ditangan bapak UIN Sunan Gunung Djati Bandung bisa kembali diyakini sebagai Universitas yang lekat pada segi keislamian. Dengan pemikiran dan strategi cerdas yang dimiliki bapak, UIN SGD akan menjadi Universitas dengan penilaian sangat positif di kalangan masyarakat sekitar dan seluruh Indonesia
Inilah salah satu calon terpantas untuk memimpin UIN SGD dengan pemikiran-pemikirannya diluar kemampuan yang lain.
Pemimpin yang berkualitas untuk UIN SGD
Subhanallah semoga Allah SWT menyertai bapak, dan tujuan baiknya bermanfaat bagi nusa dan bangsa
Post a Comment