BANDUNG
- Sebanyak 60 peserta mengikuti Seminar
Informasi Beasiswa Studi di Belanda yang digelar Pusat Karir UIN Sunan Gunung
Djati (SGD) Bandung. Seminar menghadirkan narasumber Mohamad Maulana Taufik
(Education Promotion Officer Nuffic Neso Indonesia) di gedung Rachmat Djatnika,
Kampus I, Jl. A.H. Nasution No.105 Cibiru Kota Bandung, Jumat (5/7/2019).
Ketua
Pusat Karir, Dr. Betty Tresnawaty, S.Sos, M.I,Kom, menjelaskan seminar ini
diikuti 60 peserta, yakni mahasiswa semester akhir, alumni dan dosen di
lingkungan UIN SGD Bandung. Acara ini tujuan untuk memberikan soft skills pada
mahasiswa semester akhir dan alumni terkait Chief Executive Officer (CEO)
berjudul Studi di Belanda sebagai pemberian informasi tentang belajar di luar
negeri, khususnya di Belanda.
Pemilihan
Studi di Belanda, karena UIN SGD Bandung telah bekerjasama dengan Leiden
University. "Dengan seminar ini, saya berharap dapat membuka wawasan dan
memotivasi mahasiswa, alumni UIN SGD untuk terus melanjutkan kuliah, khususnya
di Belanda," kata Betty.
Pihak
pemerintah Belanda menyampaikan informasi tentang beasiswa S1, S2, S3, seperti
biaya studi per tahun di perguruan tinggi Belanda pada umumnya; untuk program
S1 (Bachelor) antara € 6,000 – € 12,000, program S2 (Master) antara € 8,000 – €
20,000.
Sedangkan
untuk biaya hidup per bulan yang disarankan oleh imigrasi Belanda (IND) bagi
pelajar internasional berkisar antara € 800 – € 1,000 (sekitar Rp15 juta
sebulan). Jumlah ini dapat digunakan untuk akomodasi, makan, transportasi dan
hiburan.
Mengenai
program beasiswa untuk studi di Belanda bagi pelajar Indonesia; Pertama,
Beasiswa dari Pemerintah/institusi Belanda, mulai dari StuNed (Beasiswa untuk
program: Master, Short Course, dan Tailor Made Training), Orange Tulip
Scholarship (Beasiswa untuk program Bachelor, Master dan Foundation), Holland
Scholarship (Beasiswa untuk program Bachelor dan Master), sampai Orange
Knowledge Program (Beasiswa untuk program Master dan PhD).
Kedua,
Beasiswa dari Pemerintah Indonesia, mulai dari Beasiswa LPDP (untuk program
Master dan PhD), Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (untuk program PhD),
Beasiswa Kominfo (untuk program Master), sampai Beasiswa MORA.
Ketiga,
Beasiswa lainnya, dalam bentuk Beasiswa Erasmus + (untuk program Master &
PhD), Beasiswa Share (Untuk program pertukaran mahasiswa).
Menurut
Maulana Taufik, salah satu narasumber seminar ini, secara rinci pihak NESO
Indonesia menjelaskan belajar tentang budaya dan masyarakat Belanda akan
membantu adaptasi. Dengan mempelajari bahasa Belanda dapat membuka jaringan
persahabatan.
"Untuk
informasi lebih lengkap silahkan menghubungi dan mengunjungi laman kami di
website www.nesoindonesia.or.id/beasiswa," pungkasnya.[rls/IS]
Sumber dan foto: Humas UIN SGD Bandung
No comments
Post a Comment