INDRAMAYU - Panglima Santri Jawa Barat
yang juga Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum, yang sudah membentuk forum Ikatan
Santri (Iksan) di Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatut Tholibin, Kabupaten
Indramayu, mengusulkan agar jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
diisi oleh seorang kiai.
Bagi Uu, jika mendikbud dipegang seorang
kiai maka dunia pendidikan akan sukses lahir-batin. Senjata seorang kiai adalah
doa yang sangat mujarab. "Selain kiai juga jago dalam teori dan pandai mendidik
santri," kata Uu kepada awak media di Indramayu, Selasa (2/7/2019).
Usulan itu semata-mata karena Uu berasal
dari kalangan santri dan terah kiai. Dalam diri Uu juga mengalir darah kiai
besar, ia mengaku sangat faham tentang seluk-beluk kiai. Baginya kiai adalah pendidik
santri dan bangsa di negeri ini. "Pengalaman membuktikan, mendidik tanpa
doa dan barokah, tentu ada yang kurang," imbuh Uu.
Kiai itu dulunya seorang santri,
pengalaman religius spiritual dilaluinya dengan berbagai tempaan di pondok
pesantren dan sekolah agama. Tempaan fisik dan spiritual di pesantren melahirkan
seorang ustad atau pun kiai. Sang kiai akan sangat dihormati tidak hanya oleh
santri-santrinya, tetapi juga oleh segenap bangsa, termasuk oleh para pemimpin
nasional.
"Bahkan petuah dan doanya sangat
dinanti," tutur cucu kiai kenamaan KH Khoer Affandi pendiri Pesantren
Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya itu. Uu sengaja mengusulkan slot Mendikbud
dari unsur kiai kepada Presiden Joko Widodo itu, kata dia, karena itu solusi
terbaik untuk dunia pendidikan di era milenial dan dunia industri 4.0 itu.
Usulannya bukan pamrih sebagai tim
sukses Jokowi pada pilpres lalu. Menurutnya, di kainet kerja jilid II itu umat
butuh poin barokah. "Ini bukan pencitraan balas jasa. Kiai ikhlas dengan
NKRI," tandasnya.
Uu menegaskan, ini alasan penting yang
mesti jadi pertimbangan Presiden Jokowi, jika kiai menjadi mendikbud maka
akselerasi pendidikan bisa berbasis pesantren. "Calonnya bisa dari
kalangan mana saja, silakan siapa pun bisa," kata Uu.
Santri
Berdaya Saing
Di sisi lain, dalam pembentukan Iksan
itu para santri mampu menyusun kekuatan dan menjadi santri berdaya saing di era
milenial dan dunia industri. "Para santri tidak hanya menguasai ilmu
keagamaan, tetapi juga terlibat dalam berbagai sektor kehidupan. Semisal, dunia
usaha dan pendidikan," kata Panglima Santri itu.
Para santri mestinya dapat memberi kontribusi
kepada kehidupan umat, karena para santri adalah pemegang teguh agama yang akan
hadir di berbagai sektor. "Santri menunjukan keberpihakan kepada kehidupan
umat," kata Uu sambil berkelakar bahwa santri juga bisa Pro-Rakyat.
Keinginan Uu, Iksan dapat menjadi salah
satu organisasi santri yang besar. ”Ketua Iksan (Juhadi Muhammad) di sini
lakukan komunikasi dengan Ponpes lainnya. Nanti kita berkumpul di acara besar,
menyusun kekuatan yang sejalan dengan misi Jabar Juara Lahir Batin,” pungkas
wagub Jabar yang masih rajin mencuci mobil tua kesayangannya itu.[IS]
Sumber: Disarikan dari iNEWSOnline.co.id dan
AyoBandung.com
Foto: Dokumen
Humas Jabar
No comments
Post a Comment