DALAM sepekan ini, dua kelompok kuliah kerja nyata (KKN) berbasis
pemberdayaan kepada masyarakat (Sisdamas) Tematik UIN Sunan Gunung Djati (SGD)
Bandung di Tasikmalaya dan Cianjur ikut serta dalam penguatan dan pengembangan
ekonomi muslimah melalui pelatihan pemasaran online bagi para pelaku usaha
mikro kecil menengah.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Dr. H. Ramdani
Wahyu Sururie, M.Ag, menjelaskan, dua kegiatan ini merupakan hasil kerjasama
dengan Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pusat
Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dalam rangka penguatan, pengembangan dan
peningkatan ekonomi muslimah berbasis digital.
Untuk pelatihan pemasaran online bagi para pelaku usaha mikro kecil
menengah (UMKM) Muslimah Tasikmalaya yang berlangsung di kantor PLUT Kabupaten
Tasikmalaya pada hari Senin 5 Agustus 2019.
"Sebanyak 22 pelaku UMKM Muslimah mengikuti pelatihan.
Tujuannya untuk mengenalkan UMKM pada berbagai media digital sebagai instrumen
bisnis yang nantinya diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM, khususnya
pelaku UMKM muslimah di Kabupaten Tasikmalaya ini meningkatka dan berkembang
pesat usahanya," tutur Kepala PkM, di Kampus I, Jl. A.H. Nasution No 105
Cipadung Cibiru Kota Bandung, Sabtu (10/08/2019).
Sedangkan untuk pelatihan pemasaran online bagi muslimah pelaku
usaha di Cianjur berlangsung di Saung Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet,
pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2019.
"Sebanyak 11 pelaku usaha dan 50 siswi SMK Ilmina Persada
mengikuti pelatihan. Melalui ini diharapkan dapat membantu pengembangan dan
peningkatan ekonomi pelaku usaha muslimah dengan dikenalkannya pemasaran
online," jelasnya.
Materi yang disampaikan tentang urgensi bisnis berbasis online,
dasar-dasar bisnis online meliputi pembuatan akun e-mail, pembuatan konten
story telling, pemilihan target market yang jelas, local listing
diantaranya pembuatan akun, pendaftaran lokasi usaha, cara mengurus local
listing seperti klaim bisnis yang sudah tercantum.
Program Manager STF UIN Syarif Hidayatullah Sri Hidayati
mengungkapkan, dengan revolusi industri 4.0 perlu untuk mengikuti
perkembangannya bagi UMKM. Usaha yang menghasilkan uang dengan pemasaran
sederhana dan offline untuk saat ini yang mungkin dirasa cukup.
Namun dalam rentang waktu ke depan dengan persaingan usaha luar
negeri dan perkembangan pesat teknologi mengancam kelanggengan usaha masyarakat.
"Maka dari itu perlu inovasi dan mengikuti perkembangan pemasaran yang
ada," paparnya.
Mario Devys, relawan TIK Kabupaten Cianjur menyatakan, berdasarkan
survey yang dilakukan APJII pada tahun 2018, jumlah pengguna internet mncapai 171,17
juta atau sekitar 68% dari penduduk Indonesia. Hasil survey Bank Indonesia
tahun 2018 transaksi dari delapan e-commerce sejumlah 77, 76 T. "Atas
dasar itulah perlunya mengenalkan UMKM pada pasar online untuk pengembangan
usahanya." kata Mario.
Wiwiek, manajer Saung Sarongge mengatakan harapannya dengan
diselenggarakannya pelatihan dapat membantu pemasaran bagi produk-produk warga.
Menurutnya, dengan pelatihan ini membuka wawasan akan pentingnya email dan
dapat dilakukan walaupun oleh ibu-ibu, bukan hanya dapat dilakukan anak muda.
"Setelah pelaksanaan pelatihan sangat diperlukan pendampingan.
Hal ini disebabkan kemungkinan lupa akan materi pelatihan sangat besar dengan
adanya tugas domestik dalam rumah tangga, selain usahanya", tandasnya.
M. Ramdan Rifai, Ketua penyelenggara pelatihan mengungkapkan
pelatihan, "ini menjadi pengetahuan dasar dan pengenalan bagi perempuan
pelaku usaha akan pemasaran online yang kemudian dilakukan pendampingan oleh
mahasiswa kelompok KKN UIN SGD Bandung dalam satu bulan ke depan,"
pungkasnya.[rls/IS]
Sumber dan foto: Humas UIN SGD Bandung
No comments
Post a Comment