BANDUNG - Sebanyak 170 mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru
(PPG) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung
mengikuti Kuliah Umum bersama Nakahashi Masami, President Osaka in The World
Committee (OIW) Jepang, bertajuk "Apa Penting OIW dan Harapan Masa
Depan" yang berlangsung di Aula Pascasarjana, Jl. Cimencrang, samping
Mapolda Jabar, Kamis (26/09/2019).
Kuliah umum bersama Nakahashi ini dibuka Rektor UIN SGD Bandung,
Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, didampingi Dekan FTK, Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah, M.Ed.
yang dialih bahasakan oleh Ahmad Dahidi, dosen Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Bandung.
Rektor sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kuliah umum
bersama Nakahashi ini untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di
lingkungan UIN SGD Bandung.
"Hari ini kita kedatangan guru besar sosiologi, berusia 72
tahun, masih sehat, ceria, senyum. Berbeda dengan kita yang setelah pensiun,
sering sakit-sakitan, stroke karena kita tidak aktif di gerakan sosial dan
malah sering marah-marah," tandasnya sambil melempar senyum.
Osaka In The World (OIW) merupakan salah satu organisasi nonprofit
di bidang sosial kependidikan, berpusat di Jepang dan tersebar di 28 negara.
"Mudah-mudahan dengan adanya kuliah umum dari Prof. Nakahashi, kita bisa
mendapatkan pencerahan, wawasan, ilmu pengetahuan tentang pendidikan, sehingga
dapat melahirkan guru-guru terbaik dan membangun sekolah terbaik,"
ujarnya.
Kuliah Umum Pertama
Nakahashi menjelaskan, ini kuliah pertama diselenggarakan di UIN
SGD Bandung, "Ini kuliah umum pertama yang dilakukan di luar UPI. Selama
ini kerjasama dengan UPI yang telah berjalan 30 tahun, sejak tahun 1990. Juga
pada tahun ini tepat 30 tahun Osaka," paparnya.
Diawali dengan mengundang grup kesenian Laras Rumingkang UPI ke
Osaka Jepang tahun 1992, OIW membantu UPI dalam rangka merintis kerjasama
dengan beberapa perguruan tinggi dan perusahaan di Jepang.
Dalam perjalanannya melahirkan program OBIP dan JBIP di daerah
Kansai, membantu menyukseskan pembentukan Jurusan Sosiologi FPIPS UPI, bahkan
pernah diundang UPI untuk memberikan kuliah Umum di FPIPS dan di FPBS.
Menurutnya, program utama OIW itu memperkenalkan budaya tradisional
negara luar ke Jepang atau budaya tradisional Jepang ke luar negeri. Budaya
merupakan akar kehidupan. Dengan budaya, seseorang bisa memaknai hidupnya,
orang lain, dan lingkungan. Dengan budaya pula akan timbul tolerasi, saling
menyayangi, hidup berdampingan, tanpa ada kekerasan, konflik, dan peperangan.
"Sampai saat ini sudah ada 28 negara yang diundang ke Jepang
untuk memperkenalkan seni dan budaya masing-masing. Karena dengan mengenal,
memahami, setiap budaya kita akan saling menghormati satu sama lain, sehingga
melahirkan kehidupan yang bahagia dan damai," jelasnya.
Untuk acara Culture Summit yang digelar pada 28 Juli 2019,
dihadiri dari berbagai delegasi, Turki, Irlandia, Bulgaria, Italia, India,
Kamboja, Polandia, Srilangka, Korea, Rusia, Nepal, Georgia, Swiss, Uzsbekistan,
Meksiko, Thailand, Mongol, Peru, Vietnam, Brazil, Malaysia, Pilipina,
Argentina, Ukraina, Kenya, dan Firlandia dan Indonesia yang diwakili Prof. Didi
Sukyadi, M.A. Ph.D dan Ahmad Dahidi dari UPI.
"Sedangkan dalam acara 25 tahun OIW, Culture Summit 2014
dilakukan deklarasi perdamaian. Kenapa Bandung yang dipilih, karena Bandung
merupakan Mekahnya Kota Perdamaian. Inti dari deklarasi di Bandung yang
diikuti oleh 25 negara peserta dari Asia Afrika untuk menjadikan hidup bahagia
dan damai. Untuk itu, OIW terus berkomitmen dalam membangun perdamaian dunia
melalui pendidikan," tandasnya.
Dekan FTK, Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah, M.Ed, menjelaskan setelah
acara kuliah umum ini, pihak OIW melalui presidennya mengundang civitas
akademika UIN SGD Bandung pada April 2020 untuk saling belajar tentang
pendidikan di Osaka.
"Ada 7 orang dari UIN yang diundang ke Osaka. Kita ketahui,
pendidikan di Osaka itu terbaik mulai dari SD, SMP. Saya berharap dengan kuliah
umum dan kunjungan nanti dapat memberikan kontribusi positif dalam
mengembangkan sistem pendidikan karakter khusunya untuk kalangan SD, SMP,"
pungkasnya.[Rls/IS]
Sumber dan foto: Humas UIN SGD Bandung
No comments
Post a Comment