BANDUNG - Tokoh Jawa Barat H. Mugi Sudjana memprotes
pernyataan salah satu kandidat ketua umum PSSI Vijaya Fitriyasa yang menuding Komjen Pol
Mochamad Iriawan (kandidat Ketum PSSI)
bernegosiasi dengan kartel supaya terpilih menjadi ketua umum PSSI. Pernyataan
itu, menurut Mugi Sudjana, sangat tidak mendasar dan menjatuhkan nama baik kandidat
lainnya.
Ketersinggungan tokoh Jawa Barat itu muncul setelah mendengar
pernyataan Vijaya di acara Mata Najwa yang disiarkan terbuka di TransTV
bertajuk "PSSI Buat Apa?" edisi pekan ini, bahkan sudah ditayangkan
di Youtube pada 30 Oktober 2019.
"Jujur saja, kami tersinggung pernyataan Pak Vijaya yang tidak
mendasar. Itu menjatuhkan salah satu calon. Itu sikap yang tidak fair,
apalagi menuding Pak Iwan Bule (Moch. Iriawan, red) yang tidak ada
dasarnya," kata Mugi Sudjana yang mengaku bangga dengan keterwakilan Jawa
Barat oleh Komjen Pol Moch. Iriawan menjadi kandidat Ketua Umum PSSI, kepada pers di Bandung, Kamis 31 Oktober 2019.
Dalam tayangan Mata Najwa itu Najwa Shihab sang pembawa acara menghadirkan
calon ketum PSSI lainnya seperti La Nyalla dan wakil ketum PSSI, hadir juga
Menpora Zainudin Amali dan para tokoh sepakbola. Najwa meminta pendapat Vijaya tentang
persiapan Kongres Luar Bisa PSSI pada 2 November 2019. Vijaya menyatakan PSSI
sekarang cenderung tertutup, tidak transparan, bahkan ada silent operation.
Kata Vijaya dalam video itu, seolah-olah panitia ingin Kongres PSSI
cepat-cepat selesai dan setelah itu lepas tangan. Vijaya juga menyinggung
kepanitiaan yang memberi info undangan mepet waktu, sehingga tidak
memberi kesempatan kepada para kandidat untuk mempersiapkan diri pada helatan
kongres.
Paling urgent yang Mugi Sudjana soroti penjelasan Vijaya tentang silent
operation yang menuding adanya kongkalikong untuk memenangkan kandidat
tertentu dan mempertahankan dominasi kartel lama. Dalam video Mata Najwa itu Najwa
Shihab bertanya, siapa kartel lama dan siapa kandidat yang akan dimenangkan?
Pernyataan langsung Vijaya: "Kan sudah bisa dilihat
dari hasil penyelidikan anti mafia bola itu. Ada 5 orang pengurus PSSI yang
ditangkap karena kasus match fixing. Nah, kita bisa nilailah siapa orang-orangnya
yang memang selama ini mereka mengendalikan PSSI. Yang saya sayangkan Pak Iwan bule
sebagai Jenderal polisi bintang 3 harusnya menggunakan momen ini untuk
memperbaiki PSSI dan memberantas kartel, bukan kemudian negosiasi sama kartel
supaya terpilih kemudian akhirnya ya sudah lah kita atur aja gimana bagusnya."
Najwa Shihab mengatakan ini sensitif dan sepertinya Vijaya
menuding Iwan Bule bernegosiasi dengan kartel untuk menenangkan dirinya. Jadi
Anda menuding Pak Iwan Bule? Tanya Najwa kepada Vijaya. Jawaban Vijaya tidak
konsisten, ia mengaku menduga ada kejadian seperti itu. "Ini kan
jelas-jelas menjatuhkan nama baik Pak Iwan Bule," tandas Mugi Sudjana.
Atas semua pernyataan di acara Mata Najwa itu, Mugi Sudjana
meminta Vijaya Fitriyasa meminta maaf dan bertanggung jawab atas pernyataannya.
Mugi Sudjana yang juga Ketua Umum Ormas BBC dan para tokoh Jawa Barat lainnya yang
tersinggung tersebut akan membuat pernyataan sikap terbuka.
11 Kandidat
Ketum PSSI
Sabtu 2 November 2019 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk
mencari ketua umum, wakil ketua umum dan anggota komite eksekutif (Exco) yang dilangsungkan
di Jakarta, bakal seru. Apalagi calon ketua umum sudah diumumkan oleh Komite
Pemilihan dan ada 11 kandidat siap bertanding di KLB tersebut.
Adapun kesebelas calon itu antara lain:
1. Afen Hinelo
2. Benhard Limbong
3. Benny Erwin
4. Fary Djemi Francis
5. La Nyalla Mattalitti
6. Rahim Soekasah
7. Komjen Pol Mochamad Iriawan (Iwan Bule)
8. Vijaya Fitriyasa
9. Arif Putra Wicaksono
10. Yesayas Oktavianus
11. Sarman El Hakim.
Sedangkan Calon Wakil Ketua
Umum PSSI:
1. Afen Hinelo
2. Benny Erwin
3. Cucu Somantri
4. Jamal Aziz
5. Doli Sinomba
6. Esti Puji Lestari
7. Hasnuryadi Sulaiman
8. Hinca Panjaitan
9. Iwan Budianto
10. Jackson William Kumaat
11. M. Kusnaeni
12. Tri Goestoro
13. Vijaya Fitriyasa
14. Yesayas Oktavianus.
Ditulis oleh: Isur Suryana
No comments
Post a Comment