BANDUNG - Indonesia punya data. Tapi jurnal internasional tidak
tahu apa yang signifikan untuk dibicarakan. Teori sangat berguna untuk
menganalisis data. "Tiap teori membawa semangat untuk menulis etnografi
partikular," ungkap Prof. Lyn Parker, Antropolog Australia yang sedang
giat riset di Indonesia.
Pernyataan itu mengemuka dalam acara Writing Clinic yang
digelar Laboratorium Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan
Gunung Djati (SGD) Bandung. Acara yang bertema "Teori Praktis untuk
Analisis Data" ini berlangsung di Aula Ushuluddin lt. 4 Jl. AH. Nasution 105 Bandung, Selasa,
(22/10/2019).
Bertindak sebagai moderator Dr. Irma Riyani, MA., Ketua
Laboratorium Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung. "Pendekatan teori
praktis lebih memungkitkan digunakan dalam penelitian etnografi pesantren,"
tegas Irma.
Dr. Neng Hannah, Ketua Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam, bertanya
tentang digunakannya beberapa teori dalam riset. "Teori lain bisa terlibat
dalam analisis. Tapi banyak teori terlalu bercabang diskusinya. Konsisten dalam
menggunakan teori. Tampilkan data sesuai tema-tema untuk memudahkan
membahasannya," jawab Lyn.
"Di mana letak teori dalam penelitian", tanya Dr. Aceng
A. Qodir, Dosen Jurusan Ilmu Hadis. "Teori digunakan dari awal, tengah
sampai akhir," tutur Lyn. "Judul yang baik itu memikirkan kata
kunci", lanjut Lyn Parker saat menjawab pertanyaan Dr. Eni Julaeha, Dosen
Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.
Hadir di acara ini Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Wahyudin
Darmalaksana. Dekan minta laboratorium untuk memeriksa Landasan Teori. “Acuan
landasan teori dalam panduan skripsi mesti terbaca dengan jelas. Peran
pembimbing sangat sentral untuk membantu kesulitan mahasiswa dalam mengoperasikan
landasan teori," tegas dekan.
Sekitar 60 sivitas akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa
ikut serta di acara ini. Acara diakhiri dengan pemberian cindera mata dan foto
bersama dengan peserta kegiatan yang diarahkan untuk penguatan skill akademik
penulisan artikel jurnal internasional ini.[rls/IS]
Sumber dan foto: UIN SGD Bandung
No comments
Post a Comment