BEGITU diumumkan Komjen Pol. Moch. Iriawan alias Iwan Bule (Ibul) menjadi
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019-2023,
sontak seluruh elemen persepakbolaan nasional langsung berjingkrak kegirangan.
Tidak terkecuali di Jawa Barat, anak-anak di sekolah sepak bola (SSB), setengah
loncat menyambut kehadiran Ibul sang pelopor.
Kita tengok salah satu dari siswa SSB Permata Biru (Perbi) kelompok
umur 13 alias KU-13. Sebut saja Sami Putra Sugenar. Harapan baru bapak PSSI
sudah menanti sumbangan pemain-pemain hebat nasional. Bagi Sami Putra yang
mengidolakan Mesi Barca itu, sepakbola adalah urat nadinya meski sekolah
menjadi nomor satu dalam hidupnya.
Anak lincah yang enjoy di posisi Striker ini sangat terobsesi
menjadi pemain internasional seperti Mesi. Tentu saja dengan payung persepakbolaan
yang pimpinannya Ibul itu menambah semangat diri sami Putra untuk makin getol
berlatih.
Untuk obsesi menjadi pemain dunia itu, Sami Putra yang kini duduk di bangku kelas 2 SMP itu, terlebih dahulu ingin
masuk klub PERSIB, kemudian menjadi pemain nasional melalui wadah PSSI. "Kalau udah jadi pemain nasional, aku pengen main di
Barca. Ingin bahagiakan orangtua dan SSB Perbi. Sekolah tetap nomor satu,"
ucap Sami Putra dengan nada lurus.
Geliat sepakbola nasional sangat terasa ketika kita menengok ke kampung-kampung.
Meski tidak terstruktur, namun anak-anak yang tak tersalurkan pun berlatih
seadanya. Terlebih dengan SSB yang lathannya terjadwal secara baik dan terstruktur, fasilitas
memadai, dan bakat maupun potensi anak-anak yang sangat kentara.
Menurut Manajer SSB Perbi, Edy Supriadi, Di SSB Perbi itu anak-anak
terus berlatih dan bertanding untuk menambah jam terbang. Membiasakan berkompetisi
di lapangan hijau. "Terutama meningkatkan kemampuan anak-anak dalam
mengimplementasikan ilmu-ilmu yang diserap ketika latihan," kata Edy
Supriadi di sela-sela pertandingan TROPEO PERBI 2 di Lapangan PERBI Sintetis,
Sabtu (2/11/2019).
Harapannya, lanjut Edy, menempa potensi di sekolah sepakbola pada usia
13 tahun agar bisa terpacu untuk meningkatkan permainan di usia berikut. U-13
adalah masa peralihan alias masa transisi dari usia grasroot ke usia
remaja. "Di usia ini anak-anak dituntut fokus dan lebih serius berlatih,"
tandasnya.
Sementara itu Humas SSB Perbi, Muhammad Helmi Kahfi S.Sos. M.MPd,
MH, menambahkan bagi anak-anak cikal-bakal pemain dunia, perlu ada pembinaan yang
terarah. Belajar serius, fokus dan banyak latihan menempa anak-anak yang
dididik di SSB Perbi KU-13 memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
"Mereka siap berkompetisi di setiap saat. Serius mengikuti setiap
event pada turnamen-turnamen yang diselenggarakan," pungkas Helmi.[Isur]
No comments
Post a Comment