BANDUNG - Peningkatan kualitas tata kelola keuangan yang hebat,
sehat, aman, nyaman dan berakhlakul karimah menjadi keharusan demi mewujudkan
kampus UIN SGD Bandung yang unggul, kompetitif, bermartabat menuju World Class
University (WCU).
Pernyataan Rektor, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si disampaikan dalam pembukaan
Workshop Sosialisasi Tata Kelola
Keuangan UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Tahun 2019 yang berlangsung di
Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor Sumedang, Rabu (27/11/2019).
Workshop yang diikuti 50 peserta ini menghadirkan narasumber:
Pareng Slamet (Korwas IPP Polhukam PMK Jawa Barat), Syahrul Fattah Nawawi (Kasi Bimbingan
Akuntansi Instansi III).
Rektor Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si didampingi Wakil Rektor II bidang
Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. H. Tedi Priatna, M.Ag., Kepala
Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Drs. H. Akhmad Lutfi, MM,
Kepala Bagian Keuangan, Dr. H. Aep Syaefudin Firdaus, M.Pd itu menegaskan, workshop
ini sebagai komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas tata kelola keuangan
di lingkungan UIN SGD Bandung yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja lebih
baik.
Menurutnya, hasil audit kinerja UIN SGD Bandung yang dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama menunjukkan nilai 68.00 pada tahun 2018,
naik menjadi 79.55 pada tahun 2019.
"Alhamdulillah tata kelola keungan kita terus meningkat.
Artinya, kita tidak boleh berleha-leha dengan capaian selama ini. Mari kita
luluskan niat untuk terus beribadah kepada Allah dan jadikan kerja kita di
kampus ini sebagai tiket menuju surga karena sebagian besar waktu kita
dihabiskan di kampus," tegasnya.
Caranya dengan bekerja sungguh-sungguh dan lakukan aktivitas
terbaik untuk kampus yang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki
masing-masing.
"Untuk itu, mari kita sudahi segala penyebarluasan tentang
kebusukan dan kejelekan kampus, tetapi apa yang telah kita berikan untuk kampus
tercinta dan para pendahulu kita yang telah berusaha menghadirkan kampus dengan
berbagai kebaikan, prestasi yang dapat membanggakan dan mengharumkan kampus
tercinta ini," jelasnya.
Kata rektor, salah satu upaya meningkatan kualitas tata kelola
keuangan ini bisa dilakukan dengan memberikan pelayanan terbaik. Contohnya
dalam berkomunikasi dan cara menyampaikan ketidaktersediaan keuangan.
"Bagi saya membagi-bagikan uang dengan tulus, ikhlas, senyum,
ramah, bukan dengan cemberut, menggerutu dapat pahala karena membahagiakan
orang lain. Hal ini yang perlu kita sebarkan di kampus tercinta. Jangan sampai
kalimat yang kita sampaikan itu justru dapat menyinggung, menyakitkan perasaan,
tindakan dan perbuatan. Seharusnya kita bersyukur sudah berada di dalam
lingkungan ini, karena pengaruh uang dalam kehidupan itu sangat dahsyat,"
tandasnya.
Ciptakan Sistem
Sementara Ketua Pelaksana, Dr. H. Tedi Priatna, M.Ag menuturkan
acara Workshop Sosialisasi Tata Kelola Keuangan ini diikuti 50 peserta mulai
dari Wakil Direktur II, Wakil Dekan II, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian,
sampai pengelola keuangan.
"Tujuannya untuk menciptakan sistem yang lebih baik untuk
meningkatkan kualitas tata kelola keuangan kampus yang akuntabel, profesional
dan sesuai aturan,” paparnya.
Baginya, kegiatan sosialisasi tata kelola keuangan ini perlu didorong
secara bersama-sama untuk menyamakan persepsi, "Mudah-mudahan tidak
dipahami adanya acara ini dikarenakan terdapat temuan dan pelanggaran, tetapi
harus dimaknai dalam kerangka peningkatan kualitas kinerja, khususnya dalam
bidang tata keloka keuangan," jelasnya.
Prinsipnya, hari ini harus lebih baik dari kemarin. "Ketika
hasil audit kinerja tahun sekarang lebih baik dari tahun kemarin, maka
kehadiran acara workshop menjadi penting untuk perbaikan kualitas dan mutu
kampus," ujarnya.
Untuk meningkatkan kualitas yang dimulai dari kesejahteraan itu
perlu dilakukan komitmen bersama dan saling bersinergi dengan bagian lain. "Untuk
iti, penting sekali bersinergi dengan bagian perencanaan dalam menciptakan tata
kelola keuangan yang akuntabel, profesional dan handal," paparnya.
Tiga tahun berturut-turut Kementerian Agama yang meraih opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas hasil
pemeriksaan laporan keuangan tahun 2018. "Semua ini ada kontribusi dari
Bapak-Bapak dan ibu-Ibu dalam meriah WTP dari BPK. Hal ini menjadi bukti bagi
Kemenag dan UIN SGD Bandung untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola
keuangan negara di masa mendatang yang lebih baik," pungkasnya.[rls/IS]
Disadur dari sumber dan foto: Humas
UIN SGD Bandung
No comments
Post a Comment