BANDUNG - Hari ini Rabu, 27 November 2019, kembali aktivis politik
di Jawa Barat mencermati kinerja Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat. Namanya Harun
Arrasyid, Ketua LSM Perkara DPC Garut. Saat ditemui di Bandung kepada para
pegiat media massa mengaku amat menyesalkan sejumlah batu sandungan yang masih
menggelayuti figur Taufik Hidayat sebagai pemimpin lembaga legislatif milik
warga Jabar.
“Paling anyar sejak ia dilantik (3/10/2019 – red) bersama 4 Wakil
Ketua DPRD Jabar, Achmad Ru’yat (PKS), Ineu Purwadewi Sundari (PDIP), Ade
Barkah (Golkar), dan Oleh Soleh (PKB), amat jarang bekerja memimpin rapat
sebagaimana mestinya. Langka hadir di berbagai rapat, pun melakukan kunjungan
kerja. Jangan-jangan, dia ini tahu tidak bagaimana berperan sebagai Ketua DPRD
Jabar atau tidak?!” ujar Harun balik bertanya.
Lebih jauh menurut Harun yang hari itu sempat sowan ke beberapa
rekannya di DPRD Jabar dari berbagai partai, didampingi rekannya Anwar Musadad
dari Komunitas Paralegal Indonesia: ”Istrinya, RM yang terindikasi kasus
penipuan. Katanya, menggelapkan anggaran senilai Rp3.7 miliar PT. Duta Nikel
Indonesia di Sulawesi Tenggara, hingga kini perkaranya menguap begitu saja.
Padahal ini sudah masuk penetapan DPO Sultra. Pemberitaanya merebak di akhir
Agustus 2019. Lagian, BAP (Berita Acara Pemeriksaan) kasus ini sudah P21 oleh
Kejati sejak 5 Juli 2019 lalu, bingung kan kita?!”
Masih kata Harun yang mewanti-wanti mengingatkan warga Jabar –
‘sudikah warga Jabar dipimpin tokoh semodel ini?’ – “Yang heboh lainnya, Taufik
Hidayat ini pernah menampar aparatur sipil Negara (ASN), rekaman CCTV-nya viral
di media sosial. Apa pun itu, dengar-dengar ia kesal melihat pagar DPRD Jabar
yang rusak kala demo ricuh (30/9/2019 –red), pengerjaannya mengecewakannya.
Idealnya, tak sepantasnya main tampar. Bapak warga Jabar koq seperti ini,
perilaku apa ini?
Bagi Harun, satu kali perilaku yang dinilai cacat saja sudah
mencederai warga Jabar, harus dipertimbangkan serius. “Ini sudah lebih dari
satu kali mencedrai atau mencoreng citra diri yang melekat ke institusi yang
dipimpinnya. Duh, ini keterlaluan. Rekor tersendiri di DPRD Jabar,” ujarnya
dengan melontaran semacam solusi – “Levelnya, ini sudah harus diputuskan Pak
Probowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra. Tindakan segera, harus segera
bergulir, demi kondusifitas Jabar. Pak Prabowo harus tahu, jangan abai ...”
Tatkala didesak seberapa urgen beberapa kasus yang menerpa Taufik
Hidayat ini yang tak tentu nasibnya, berpengaruh pada kinerja DPRD Jabar?
“Pastilah, berpengaruh. Beberapa anggota DPRD Jabar ke saya dengan sinyal
tertentu mengeluhkannya. Belum lagi internal anggota DPRD Jabar asal Partai
Gerindra, tetapi sinyal curhatan mereka malah tersumbat. Jadinya, hanya sekedar
didiskusikan, sebabnya gaya kepemimpinannya khas, serba membungkam. Ini kan
berbahaya bagi iklim demokrasi di Jabar?” tutupnya.(redaksi)
No comments
Post a Comment