BANDUNG - Peningkatan kualitas menjadi sasaran utama pendidikan
tinggi Indonesia. Ini menjadi perhatian serius Universitas Islam Negeri
(UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung. Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin,
MA., Direktur Jenderal Pendidikan Islam(Dirjen Pendis) Kementerian
Agama Republik Indonesia memberikan arahan-arahan strategis untuk UIN Bandung.
“UIN Bandung menjadi pendidikan tinggi papan atas di PTKI
(Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam,red.) Kita berharap UIN Bandung menjadi
perguruan tinggi 10 besar Indonesia 5 sampai 10 tahun ke depan”, papar Dirjen
Pendis saat kunjungan di Kampus 2 UIN Bandung Jln. Cimencrang Bandung, Jum’at,
(06/12/2019)
UIN Bandung tengah mengembangkan berbagai sarana yang diarahkan
untuk untuk meningkatkan kualitas. “Suatu saat saya akan mengundang Pak Rektor
dan juga tim untuk melihat bersama sebenanya UIN bandung ini visinya apa, 5
tahun ke depan mau ke mana UIN Bandung itu, apa rencana-rencana startegisnya,
visinya mau ke mana terus misinya seperti apa, program-program konkrit yang
bisa dilaksanakan dalam jangka 5 tahun ke depan itu apa, transformasi apa yang
akan terjadi dalam 5 tahun ke depan”, ungkap Prof. Dr.
Phil. Kamaruddin Amin, MA.
“UIN Bandung kita proyeksi untuk menjadi salah satu PTKIN yang bisa
masuk 10 besar Indonesia. Sarpras (Sarana dan prasarana, red.) ini hanya
instrumen saja, tentu Soft-nya yang tidak kalah penting,
program-programnya, khusunya terkait dengan penelitian, yang terkait dengan
akademik, sejauhmana itu dapat menunjukan distingsi lewat pembangunan yang
ada”, lanjut Dirjen Pendis.
Penelitian mesti mejadi tonggak peningkatan kualitas pendidikan
tinggi. “Saya ingin lihat misalnya, kita ingin tahu di UIN Bandung ini dalam
hal penelitian kira-kira produksi keilmuan yang akan lahir dalam 5 tahun ke
depan seperti apa, kira-kira dalam diskursus akademik global UIN Bandung itu
bagaimana kontribusinya, posisinya di mana dan sejauhmana bisa menjadi lembaga
yang berktribusi dalam produksi ilmu pengetahuan global. Itu bisa kita lihat
dari produksi-produksi ilmu lewat penelitian dan seterusnya”, tegas Prof.
Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA.
“Jadi mesti ada grand design yang harus kita plot bersama
untuk kita lihat sejauhamana bisa dicapai secara realistis, tentu kita juga
tidak berharap ada perencanaan yang terlalu utopis tetapi bagaimana perencanaan
itu realistis dan ambisius tapi bisa dilaksanakan dengan langkah-langkah pasti
dengan langkah-langkah konkrit yang kira-kira bisa kita capai dalam 5 tahun ke
depan,” lanjut Dirjen Pendis.
“Ini yang menjadi catatan kita dan mungkin dalam waktu yang tidak
lama saya akan mengundang pa Rektor bersama tim untuk kita lihat bersama
sebenarnya posisi UIN Bandung itu di mana dalam peta Nasional dulu kira-kira
seperti apa. Jadi saatnya kita tidak lagi berpikir kuantitatif mahasiswa
menurut saya tidak perlu terlalu banyak, perlu banyak karena kita juga harus
memberikan akses tetapi kuantitas yang berkulitas juga. Kualitas harus tetap
menjadi prioritas utama karena rencana pembangunan jangaka menengah Nasional
pendidikan tinggi Indonesia 5 tahun ke depan itu arahnya sudah ke kualitas”,
papar Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA.
UIN Bandung saatnya memikirkan kontribusi untuk Indonesia. “Saya
kira kampus seperti UIN Bandung ini tentu bisa menjadi salah satu istitusi atau
lembaga yang bisa berkontribusi fundamental dalam menciptakan sebuah sumber
daya manusia yang unggul. Sekali lagi saya sampaikan pesan untuk kita berpikir
secara kolektif, konsen terhadap kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi di
UIN Bandung ini dengan langkah-langkah terukur langkah terencana dan strategi
untuk mewujudkannya tentu sangat penting sekali. Jadi mari kita bersama-sama
untuk mewujudkan perguruan tinggi yang berlkualitas di masa yang
akan datang”, lanjutnya.
Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., Rektor UIN Bandung, kebetulan sedang
tidak berada di tempat karena sedang mengadakan rapat di Jakarta sehubungan
tugas sebagai Ketua SPAN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional) PTKIN (Pendidikan
Tinggi Keagamaan Islam Negeri). “Mohon disiapkan, sampaikan ke Pak Rektor
tentang rencana-rencana kita ini, kira-kira untuk menjadikan UIN Bandung ini
masuk perguruan tinggi 1000 besar dunia dulu 5 tahun ke depan, dan 500 besar
dunia 10 tahun kedepan itu mungkin yang realistis”, ungkap Prof. Dr.
Phil. Kamaruddin Amin, MA.
“Kita harus masuk 10 besar dulu mengalahkan beberapa perguruan
tinggi papan atas Indonesia, tentu kita harus mengerti
tentang baseline setiap titik. Saya kira teman-teman UIN Bandung
harus punya data capaian di berbagai hal di pendidikan tinggi Indonesia untuk
kemudian kita melihat posisi kita di mana dan strategi untuk mencapai visi kita
itu perlu kita evaluasi bersama-sama”, lanjutnya.
Dr. Tedi Priatna, M.Ag., Wakil Rektor II UIN Bandung, menyambut
kunjungan Dirjen Pendis Kementerian Agama RI. “Kami memohon kiranya Bapak
Dirjen berkenan dapat memberikan arahan untuk peningkatan kualitas
penyelenggaraan UIN Bandung”, pungkas Dr. Tedi Priatna, M.Ag. didampingi Prof.
Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., Wakil Rektor I, Dr. H. Ah. Fathonih, M.Ag., Wakil
Rektor III, dan Dr. H. Ahmad Luthfi, MM., Kepala Biro AUPK UIN Bandung.
Hadir pada agenda ini para pejabat UIN Bandung mencakup para Dekan
diantaranya Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah, M.Ed., Dr. Hasniah Aliah, M.Si., Dr.
Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Ketua LP2M Dr. Husnul Qodim, M.Ag., dan udangan
lainnya. Agenda ini menjadi komitment peningkatan kualitas pendidikan tinggi
untuk diteruskan kepada seluruh sivitas UIN Bandung.[rls/IS]
No comments
Post a Comment