BANDUNG - Pengembangan materi uji sistem seleksi elektronik (SSE)
pada Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (UM PTKIN) tahun 2020
Kementerian Agama RI menjadi keputusan bersama dan prioritas utama dalam
memberikan peningkatan kualitas input calon mahasiswa baru di PTKIN.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Panitia Nasional Seleksi Prestasi
Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (SPAN-UM
PTKIN) Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si dalam acara rapat koordinasi panitia nasional
SPAN-UM PTKIN dengan Kelompok Kerja (Pokja) di Hotel Harris Ventru Harmoni,
Jakarta Pusat dari tanggal 16-18 Januari 2020.
Ketua SPAN-UM PTKIN yang juga Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H.
Mahmud, M.Si menjelaskan pembahasan rapat koordinasi ini berkaitan dengan
perencanaan anggaran SPAN-UM PTKIN dan kesiapan pelaksanaan Ujian Masuk PTKIN
berbasis sistem seleksi elektronik (SSE) berserta seluruh sarana pendukungnya.
"Untuk ujian UM PTKIN yang menggunakan SSE yang lebih dikenal
dengan sebutan CBT (Computer Based Test) atau UTBK (Ujian Tulis Berbasis
Komputer) harus memiliki bank soal yang dilengkapi dengan 24 paket naskah soal,
sehingga diharapkan tetap terjaga marwah SPAN-UM PTKIN," tegasnya, Sabtu
(18/01/2020).
Jalur tes berbasis komputer pada UM PTKIN 2020 ini diikuti oleh 58
PTKIN di Indonesia, yaitu 17 UIN, 32 IAIN, dan 9 STAIN serta satu Fakultas
Agama Islam dari PTN yaitu FAI Universitas Singaperbangsa Karawang.
Menurutnya, peserta ujian dibagi ke dalam dua kelompok; bidang
Sains dan Teknologi untuk Kelompok IPA serta bidang Sosial, Humaniora, dan
Keagamaan untuk Kelompok IPS.
Materi ujian untuk Kelompok IPA adalah Tes Potensi Akademik
(Verbal, Kuantitatif), Bahasa (Arab, Inggris), Keislaman (Akidah-Akhlak,
Sejarah Kebudayaan Islam, Fikih), dan Kemampuan IPA (Matematika Dasar, IPA
Terpadu).
Sedangkan untuk Kelompok IPS, materi ujian adalah Tes Potensi
Akademik (verbal, kuantitatif), Bahasa (Arab, Inggris), Keislaman
(Akidah-Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, Fikih), dan Kemampuan IPS (Matematika
Dasar, IPS Terpadu).
Hadir pada Rapat Koordinasi Panitia Nasional SPAN-UM PTKIN
Sekretaris Forum Pimpinan PTKIN, Prof. Dr. H. Mudhofir, M.Pd (Rektor IAIN
Surakarta), Sekretaris panitia nasional Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd (Rektor
IAIN Samarinda), Pokja Pengelolaan Keuangan, Dr. Asriani, SH, MH (Wakil Rektor
2 UIN Raden Intan Lampung)
Kepala Sekretariat SPAN-UM PTKIN, Dr. Mohamad Erihadiana, M.Pd
mengatakan agenda rapat selama tiga hari meliputi rencana dan usulan anggaran
SPAN-UM PTKIN 2020, "yang diawali pemaparan anggaran oleh Pokja
Pengelolaan Keuangan dibawah koordinasi Dr. Asriani, SH, MH yang juga Wakil
Rektor 2 UIN Raden Intan Lampung. Kemudian finalisasi Draft usulan Rencana
Anggaran Biaya dari setiap Pokja," jelasnya.
Rapat koordinasi ini membahas tentang pengembangan materi Uji UM
PTKIN 2020 serta support Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pengembagan
materi Uji. "Beberapa paparan
mengenai kesiapan PTKIN untuk pelaksanaan Ujian Masuk PTKIN 2020 berbasis SSE
atau UTBK," tandasnya.
Kehadiran Prof. Dr. Kusaeri, M.Pd
(UIN Surabaya), Prof. Dr. Abdul
Mujib (UIN Jakarta), Prof. Dr. Uus Ruswandi, M.Pd (UIN SGD Bandung), Prof. Dr.
Rosihon Anwar, M.Ag (UIN Bandung), Drs. Akmad Luthfi, M.M (Karo AUPK UIN
Bandung) menjadi narasumber ahli.
Untuk Tim Teknologi Informasi terdiri dari Undang Syaripudin, M.
Kom (UIN SGD Bandung), Syafrimen, Ph.D (UIN Lampung/Ketua Forum PTIPD), Haris
Setiaji, M.Kom (IAIN Metro Lampung).
"Semua narasumber ahli, tim teknologi informasi, guru besar
dari beberapa PTKIN itu membahas dan memberi masukkan mengenai pengembangan
materi uji serta gambaran secara rinci tentang
Sistem Seleksi Elektronik," pungkasnya.[rls/IS]
Humas UIN SGD Bandung
No comments
Post a Comment