BANDUNG - Pendidikan tinggi memiliki tantangan pelaksanaan standar
penjaminan mutu. Ini menjadi perhatian pimpinan beserta jajaran Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin (FU) UIN
SGD Bandung, Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., dalam acara penyusunan Standar
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk meraih penilaian ASEAN University
Network-Quality Assurance (AUN-QA)
yang berlangsung di Aula FU
lantai II, Jl. A.H. Nasution 105 Cipadung Cibiru Kota Bandung, Senin,
(13/01/2020).
Dekan FU, menjelaskan dalam kegiatan bersama membahas borang
indikator kinerja utama yang telah dilaksanakan pada tanggal Rabu, (08/01/2020)
secara paralel jurusan menyampaikan laporan evaluasi diri dan laporan kinerja
program studi (LKPS) berbasis indikator kinerja utama (IKU) sebagai pencapaian
sampai akhir Tahun 2019.
Diketahui, IKU borang LKPS menyajikan 68 poin. FU UIN SGD Bandung
menggulirkan slogan 68 untuk spirit pencapaian IKU dalam lanskap LKPS bagi
kepentingan borang akreditasi program studi. "Slogan 68 FU UIN SGD Bandung
menandai dimulainya fokus kinerja berbasis standar penjaminan mutu eksternal
(SPME)," jelasnya.
Dekan FU, menuturkan, “LKPS berbasis IKU bertujuan untuk memastikan
terlaksananya SPME. Adapun upaya menyusun SPMI dengan indikator-indikator yang
melampaui SPME dimaksudkan agar masing-masing program studi dapat memastikan
tercapainya akareditasi A,” ujarnya.
Dr. R. Yuli Ahmad Hambali, M.Hum., Wakil Dekan I Bidang Akademik FU
UIN SGD Bandung memberikan arahan. “SPME hendaknya dipahami sebagai standar
minimal, dan SPMI merupakan acuan untuk jangkauan ideal. Ikhtiyar tersusunnya
SPMI diarahkan untuk target pencapaian melampaui akreditasi A menuju
assesment AUN-QA,” tegasnya.
Salah satu upaya mendapatkan ASEAN University Network-Quality
Assurance (AUN-QA), FU UIN SGD Bandung mendorong program studi terakreditasi A
untuk meraih penilaian AUN-QA.
Dr. Ali Masrur, M.Ag., Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,
Perencanaan dan Keuangan FU UIN SGD menyampaikan pandangan. “Sasaran
akreditasi A dan sasaran penilaian AUN-QA hendaknya dilihat dari
ketersediaan dan kemampuan anggaran. Kedua sasaran itu dicapai secara bertahap
pertahun dan dimulai sebagai persiapan dengan efisiensi anggaran Tahun 2020,”
paparnya.
Dr. Muhlas, S.Ag., M.Hum., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan,
Alumni dan Kerjasama FU UIN SGD Bandung memberikan penekanan. “SPMI agar
menekankan prestasi akademik mahasiswa, dan tracer study alumni,
serta kerjasama internasional berbasis tridharma. Ini akan menjangkau
akreditasi A sekaligus target capaian penilaian AUN-QA,” ungkapnya.
Ikhtiar penyusunan SPMI melibatkan struktur FU UIN SGD
Bandung. Sebagian jurusan menyiapkan SPMI untuk target akreditasi
A. Jurusan Studi Agama-Agama disiapkan oleh Dr. Dadang Darmawan, MA.
dan Dr. Ilim Abdul Halim, MA. Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi disiapkan oleh
Drs. Muhtar Ghazali, M.Ag. dan Dr. Cucu Setiawan, M.Ag. Jurusan Ilmu Hadis
disiapkan oleh Dr. Agus Suyadi Raharusun, M.Ag. dan Dr. H. Reza Fahlevi
Dalimunthe, M.Ag. Sedangkan Dr. Irma Riyani, M.Ag., Ph.D., Ketua Laboratorium
FU UIN SGD Bandung menyiapkan matrik indikator kinerja tambahan (IKT).
Sebagian lagi menyiapkan SPMI untuk target sasaran
penilaian AUN-QA. Dr. Neng Hannah, M.Ag. dan Maman Lukmanul Hakim,
M.Ag. menyiapkan target pencapaian AUN-QA Jurusan Aqidah dan Filsafat
Islam. Ecep Ismail, M.Ag. dan Siti Chodijah, M.Ag. menyiapkan target
pencapaian AUN-QA Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Agenda ini menghasilkan rekomendasi agar acuan SPMI dikosultasikan
dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN SGD Bandung. Direkomendasikan pula
agar SPMI menjadi bagian dari dokumen rencana strategis FU UIN SGD Bandung
Tahun 2020-2023. "Dalam hal ini SPMI disepakti hendaknya menjadi
rambu-rambu penyusunan rencana kinerja tahunan (RKT) FU UIN SGD Tahun
2020," pungkasnya.[rls/IS]
Humas UIN SGD Bandung
No comments
Post a Comment