Presiden Joko Widodo telah
menegaskan target agar kurva penambahan
pasien positif Covid-19 menurun pada Mei 2020 dengan cara apapun. Hal ini
disampaikan dalam pembukaan sidang kabinet melalui video conference, Rabu (6/05/2020).
Namun demikian data resmi COVID-19 menunjukkan jumlah terkonfirmasi secara
nasional masih fluktuatif.
Pada 6-8 Mei 2020 mengalami
penurunan dari 367 menjadii 336, tetapi naik pada tanggal 9 yakni 533, kembali menurun
pada tanggal 11 sebanyak 233, dan data terakhir 12 Mei melonjak drastis
sebanyak 484 kasus terkonfirmasi. Secara keseluruhan tren selama 14 hari
terakhir masih menunjukkan peningkatan.
Presiden Joko Widodo juga mengimbau
masyarakat mulai berdamai dengan Covid-19. Hal tersebut dicuitkan dalam akun
twitter resmi Presiden Joko Widodo pada Kamis (07/05/2020). @jokowi: Sampai
ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19
untuk beberapa waktu ke depan. Sejak awal pemerintah memilih kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar, bukan lockdown.
Dengan PSBB, masyarakat masih
bisa beraktivitas, tetapi dibatasi. Atas pernyataan tersebut, Deputi Bidang
Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan maksud
berdamai dengan corona sebagaimana dikatakan Jokowi itu adalah menyesuaikan
dengan kehidupan.
Artinya masyarakat harus tetap
bisa produktif di tengah pandemik Covid-19 tetapi ada penyesuaian dalam
kehidupan dan tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan diantaranya dengan
selalu mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak dari kerumunan
sehingga tercipta new normal life seperti lansir news.detik.com (08/05/2020)
Menyikapi himbauan Presiden
Joko Widodo, Tim Riset Kefir UIN Sunan Gunung Djati Bandung menawarkan
alternatif agar dapat menjalani new normal life dalam situasi pandemik COVID-19
selain dengan disiplin mengikuti protokol kesehatan yakni dengan memanfaatkan
probiotik kefir susu untuk meningkatkan sistem imun tubuh.
"Kefir merupakan nutrisi
untuk mengoptimalkan imunitas tubuh, sehingga menghasilkan imunitas yang prima.
Covid merupakan penyakit yang disebabkan virus, oleh karenanya termasuk
self-limited disease. Oleh sebab itu, imunitas tubuh yang prima merupakan hal
yang utama dan urgent diperlukan untuk mengatasi serangan Co-V-19," tutur
Dr. dr. Ambar Sulianti, M.Kes., salah satu Tim Riset Kefir UIN Sunan Gunung
Djati Bandung.
Kita ketahui bersama bahwa
upaya penemuan obat dan vaksin Covid masih terus dilakukan, sedangkan virus
juga terus mengalami mutasi. Para ilmuwan di Litbang kesehatan RI telah
berhasil menguraikan kode genetik 29.000 basa SAR-CoV-2 pada bulan Mei ini dan ternyata hasilnya virus di Indonesia
memiliki perbedaan dari negara lain. "Oleh karenanya sangat penting untuk
menjaga agar imunitas tubuh tetap prima," tambahnya.[Bersambung]
No comments
Post a Comment