INTRONEWS
- Pemanfaatkan aplikasi e-Knows (e-learning for knowledge sharing) untuk
menyukseskan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 harus dilakukan
dalam rangka meningkatkan warwah kampus.
Demikian disampaikan Rektor
UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Dr H Mahmud MSi saat membuka Sosialisasi
Kebijakan E-Learning Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) yang berlangsung di Aula
FAH, Selasa (15/09/2020).
Cecep Nurul Alam ST MT dan
Mohamad Irfan ST MKom (tim e-Knows Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan
Data) tampil menjadi narasumber yang dipandu Wakil Dekan I, Dr Dadan Rusmana MAg.
Rektor menjelaskan e-Knows
adalah sistem pembelajaran online yang interaktif di UIN Sunan Gunung Djati
Bandung. Dosen dapat menyediakan bahan ajar, tugas, quiz, dan forum diskusi
pada mata kuliah yang terdaftar, sekaligus memberikan penilaian secara online
sehingga mahasiswa dapat melihatnya.
Berdasarkan Surat Edaran
Rektor nomor: B-1164/Un.05/PP.00.9/08/2020, perkuliahan semester ganjil tahun 2020/2021
kembali secara online. Jika pembelajaran online sebelumnya dosen masih diberi
kebebasan memakai media daring apapun untuk pembelajaran, dan hanya dianjurkan
menggunakan aplikasi Learning Management System (LMS) E-Knows, maka pada semester
ganjil sekarang seluruh dosen wajib menggunakan E-Knows. Karena aplikasi ini
sudah berproses kurang lebih selama satu semester sebelumnya untuk ujicoba dan perbaikan
berbagai kekurangan.
Pembelajaran online ini bukan
maunya kita, tapi sudah sesuai prosedur dan arahan dari satgas Covid-19. Dan
tentu kita khawatir juga, karena jumlah mahasiswa yang puluhan ribu dan datang
dari berbagai daerah, takutnya menjadi cluster baru. Oleh karena itu, E-Knows
mau tidak mau harus digunakan, dengan berbagai plus minusnya.
"Banyak yang sudah kami
diskusikan dengan tim e-Knows PTIPD seperti bisa tidak e-Knows ini lebih
disederhanakan lagi dan berbagai masalah lainnya. Namun Saya yakin serumit
apapun, intinya kalau masalah teknologi
komputerisasi ya harus tekun. Jadi mulai semester depan semua dosen
harus memakai e-Knows, tidak boleh lagi ada yang memakai WA, Google Classroom
dan lain-lain,” jelasnya.
Rektor memberi contoh fakultas
lain yang sebelumnya penggunaan e-Knows-nya masih rendah, namun sesudah sosialisasi
penggunaan E-Knows-nya jadi meningkat tinggi. “Saya harap sosialisasi ini
dimanfaatkan sebaik mungkin agar semua pembelajaran online semester depan
berbasis E-Knows semua,” ujarnya.
Mengenai perbaikan fasilitas
kampus yang masih terus ditingkatkan meski di masa pandemi seperti ini.
Pembicaraan tentang pembentukan tim adhoc dalam rangka pembukaan Fakultas
Kedokteran, wacana membuka wahana rekreasi pelajar yang edukatif, solutif serta
agamis, pembuatan pusat research sejarah Rasulullah dan lain-lain menjadi
pengembangan dan program kampus.
Percepatan guru besar dan
masalah akreditasi prodi juga tak luput dari sorotan. “Untuk prodi yang masih
terakreditasi B, tidak saya izinkan untuk mengajukan akreditasi ulang sebelum
dilakukan secara internal dulu. Dan untuk prodi yang sudah A diharapkan bisa
meningkat lagi untuk akreditasi internasional,” jelasnya.
Upaya membangun UIN Bandung
yang lebih baik lagi. “Dengan kerjasama dan sama-sama bekerja untuk membangun
lembaga dimana kita berada. Mudah-mudahan kita bisa berlari lebih cepat lagi.
Dan semoga selain memberi manfaat untuk lembaga, apa yang kita lakukan menjadi
amal jariyah juga,” paparnya.
Dekan FAH Dr H Setia Gumilar MSi
berharap workshop e-Knows dapat meningkatkan pelayanan kepada para mahasiswa,
khususnya dalam proses belajar mengajar. “Biasanya tidak ada pembicaraan
tentang kebijakan perkuliahan. Namun karena semester yang akan datang wajib
menggunakan e-Knows, maka FAH berinisiatif mengundang Pak Rektor agar
memberikan arahan dan masukan tentang latar penggunaan penggunaan e-Knows,”
ujar dekan.
Di Fakultas Adab sudah
menyelenggarakan E-learning ini sejak Maret, dengan berbagai media daring.
Dalam catatan evaluasi FAH, mayoritas dosen mengunakan WA, karena dirasa sudah
terbiasa dengan aplikasi yang satu ini. Selain itu ada juga yang menggunakan
Google Classroom. Selain itu yang secara efektif menggunakan E-knows baru 20
persen.
"Untuk itu, kali ini kami
meminta masukan dan motivasi dari Pak rektor agar para dosen semakin terbiasa
menggunakan aplikasi E-Knows ini karena selain berbagai kelebihannya seperti
fleksibilitas waktu, bisa dilkaukan dari HP dan dari rumah, ada kendala lainnya
yang menjadi bahan evaluasi kita, seperti kendala sinyal, kuota dan
kendala-kendala lainnya,” lanjutnya.
Dekan FAH mengucapkan selamat
kepada Rektor karena dalam kepemimpinannya di tahun ini UIN Bandung mendapatkan
beberapa penghargaan. Tahun ini mendapat beberapa prestasi seperti menjadi
peringkat pertama Webometrics di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Negeri (PTKIN) dan urutan ke-36 dari seluruh perguruan tinggi secara nasional.
UIN Bandung juga meraih rekor
Muri atas penerimaan UM-PTKIN daring terbanyak. Selain itu, setahun ini yang
mendapat SK guru besar di UIN Bandung sebanyak 12 orang serta ada dosen yang
diangkat menjadi Dirjen Pendis Kementerian Agama. "Mudah-mudahan berbagai
capaian ini mampu meningkatkan semangat dan kinerja para dosen serta tendik
juga untuk selalu dalam menjaga nama baik lembaga,” tuturnya.
Para dosen tampak antusias
mengikuti pelatihan ini. H Cecep Nurul Alam ST MT dan Mohamad Irfan ST MKom menyampaikan
penjelasan dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi, sehingga berbagai kendala
yang mungkin terjadi saat proses perkuliahan mendatang bisa diminimalisir.
“Aplikasi E-Knows sendiri bisa
diakses oleh mahasiswa dan dosen melalui tautan https://lms.uinsgd.ac.id.
Semuanya berharap pembelajaran daring melalui aplikasi e-Knows ini bisa memberi
kemudahan bagi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Meskipun
terpisah oleh jarak, semangat belajar mengajar tidak boleh menurun dan harus
terus berjalan sebagaimana sebelum adanya pandemic,” pungkasnya.[rls/IS]
No comments
Post a Comment