INTRONEWS - Jakarta. Pengamat
Kepolisian Irjen Pol Purn Sisno Adiwinoto mengingatkan, Polri perlu melakukan
langkah “tindakan kepolisian” dan “rapat kordinasi” dengan instansi terkait
untuk mengantisipasi situasi atas kenaikan harga kedelai dan menghilangnya
tahu-tempe di pasaran.
Pengamatan Sisno disampaikan
melalui siaran pers, Senin (4 Januari 2021), ini dimungkinkan akibat penguatan
rupiah terhadap dolar saat ini.
"Sehingga berakibat
melonjaknya harga kedelai, menyusul keluhan para pelaku produksi tahu dan tempe
serta menghilangnya penjualan tahu tempe di pasaran," ungkap Sisno yang kini
menjadi Ketua Penasihat Ahli Kapolri itu.
Analisa Sisno, bila masalah
ini tidak cepat ditangani oleh pemerintah, pada gilirannya akan berimbas pada
pekerjaan polisi, mengingat: Pertama, tahu dan tempe makanan favorit masyarakat
Indonesia pada umumnya.
Kedua, Indonesia sangat
tergantung pada produksi kedelai dari Amerika dan Brazil, dan ketiga, keresahan
dan kemarahan masyarakat karena langkanya tahu dan tempe di pasaran akan
dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menyerang dan memusuhi pemerintah.
"Ini sangat mungkin akan
berujung pada pekerjaan Polri,” tandas Sisno.
Pendapat Sisno Adiwinoto mendapat dukungan pengamat polisi lainnya, Brigjen Pol Purn ADV Drs Siswandi. Pihaknya mendukung dan sependapat bahwa polisi harus segera mengambil langkah pasti untuk mengantisipasi persoalan kelangkaan tahu-tempe akibat meroketnya harga bahan baku.
"Yang ringan tapi punya nilai strategis, menyangkut kebutuhan rakyat banyak. Polri akan berada di garda terdepan menyelesaikan persoalan ini," ungkap Siswandi yang juga Ketua Umum Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) ini.
Langkah strategis polisi, lanjutnya, akan mencuatkan citra polri yang sigap jika menghadapi situasi sulit akibat kelangkaan bahan baku tahu-tempe berupa kedelai. Siswandi memaklumi keresahan produsen tahu-tempe dan masyarakat akibat situasi ini.[isur/rls]Sumber:
-Irjen Pol Purn Sisno
Adiwinoto | Pengamat Kepolisian | Ketua Penasihat Ahli Kapolri
-Brigjen Pol Purn ADV Drs Siswandi | Pengamat Kepolisian | Ketum GPAN
No comments
Post a Comment